Bobby Nasution soal Bongkar Proyek Lampu Pocong Rp 25 M: Ini Bukan Cuci Tangan

22 Mei 2023 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan peninjauan proyek pengaspalan di Jalan Bunga Rampai, Kota Medan pada Jumat (12/5).  Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Medan Bobby Nasution melakukan peninjauan proyek pengaspalan di Jalan Bunga Rampai, Kota Medan pada Jumat (12/5). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan bahwa proyek lampu jalan Kota Medan atau yang biasa disebut dengan lampu pocong sebagai proyek gagal pada 9 Mei lalu.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Bobby meminta pihak kontraktor untuk mengembalikan dana Rp 21 miliar yang sudah dibayarkan oleh Pemkot Medan untuk pengerjaan proyek tersebut.
Atas keputusannya itu, Bobby dianggap cuci tangan dengan menyalahkan pihak kontraktor terkait gagalnya proyek ini. Bobby ogah dicap demikian.
“Ini perlu dijelasin, lampu pocong bukannya nyalahin kontraktor. Nah ini kita bingung nih, ini pemerintah ingin nyelamatin uang masyarakat, uang rakyat, dibilang nyalahin kontraktor,” kata Bobby di Tiara Convention Center, Senin (22/5).
“Giliran kita main sama kontraktor, dibilang ada main. Jadi ini serba salah, ini lah masyarakat kita,” sambungnya.
Kata Bobby, pembatalan proyek lampu pocong itu dikarenakan pihak kontraktor tidak menjalankan proyek sesuai dengan perencanaan. Misalnya material hingga jarak antar lampu.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution saat siaran pers terkait proyek lampu jalan di Kota Medan pada Selasa (9/5). Foto: Pemkot Medan
“Itu kalau misalnya hari ini kita berani, bukan cuci tangan, ya. Tapi kita lihat minimal apa yang ada di lapangan. Itu bukan saya pribadi saya nilai, ini bukan gara-gara masalah lampu pocong-lampu pocong nyalahin kontraktor, proyeknya kita batalkan, bukan. Justru, yang kita lihat kalau misalnya masyarakatnya ini kok belum hidup lampunya kok karatan, banyak yang lihat begitu, harusnya bahannya itu bahan yang enggak bisa berkarat, nah itu contoh,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Kata Bobby, sebelum pembatalan proyek itu, pihaknya sebenarnya sudah melakukan monitoring kepada pihak kontraktor dan menyampaikan konsekuensi jika proyek tidak sesuai dengan perencanaan.
Lampu pocong di Jalan Juanda Kota Medan hanya menyala sebagian. Foto: Tri Vosa/kumparan
“Jadi kenapa pas sudah bayar 21 M baru diputusin? Ya itu, saya bilang, harus dilihatin project itu. Di awal sudah saya bilang diberhentikan, kalau tidak sesuai. Kalau tidak diberhentikan, tolong diganti dengan spek yang sesuai,” katanya.
“Kalau diganti spek yang sesuai, mereka harus ulang dari ulang. Ya sudah saya bilang, kalau spek-nya enggak mau dibuat sesuai, lanjutin saja, tapi jangan salahkan nanti pas pemeriksaan ada temuan, dan itu harus dikembalikan. Konsekuensinya sudah saya sampaikan berkali kali,” tutup dia.