Bocah SD-SMP di Lombok Tengah yang Menikah Baru Pacaran 4 Hari

15 September 2020 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua bocah SD di Lombok yang menikah di usia dini. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dua bocah SD di Lombok yang menikah di usia dini. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pernikahan antara gadis yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) berusia 12 tahun dan remaja laki-laki berumur 15 tahun yang masih SMP di Lombok Tengah pada Sabtu (12/9) menghebohkan publik. Hal itu berawal dari video ijab kabulnya yang tersebar di Facebook pada Senin (14/9).
ADVERTISEMENT
Saat ditemui wartawan, gadis tersebut mengaku baru empat hari berpacaran dengan suaminya. Meski begitu, ia berjanji untuk menemani suaminya hingga maut yang memisahkan.
"Kita pacaran hanya empat hari. Saya akan temani, walaupun dia pacar saya yang kesebelas. Kini kan sudah jadi suami" kata gadis itu kepada wartawan, Selasa (15/9).
Awalnya, remaja laki-laki itu kenal dengan istrinya melalui temannya. Saat itu, suaminya melihat wajah gadis tersebut saat melakukan video call dengan temannya. Kemudian bocah tersebut berani meminta kontak handphone gadis itu.
Ilustrasi pacaran anak SMA Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Saya kenal lewat WhatsApp. Awalnya saya kenalan dengan temannya. Sempat video call dengan temannya waktu itu. Dia berdua yang keliatan di layar," ujar suami gadis tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, komunikasi keduanya semakin intens. Hingga akhirnya, ia mengajak jalan gadis tersebut ke salah satu tempat wisata di Lombok Tengah.
"Dia pacar pertama saya. Jadi saya ajakin dia ke salah satu tempat wisata sebanyak dua kali," katanya.
Akan tetapi, pada Sabtu (9/9), setelah pergi wisata bersama, remaja tersebut membawa pulang anak gadis itu pada pukul 19.30 WITA. Hal itu membuat orang tua gadis tersebut meminta anaknya segera dinikahi karena sesuai dengan peraturan adat Sasak.
Kepala Dusun Montong Praje, Desa Pengenjek, Kecamatan Pringgarata, Lombok Tengah, Ehsan, mengatakan keluarga laki-laki sempat mendatangi orang tua mempelai perempuan untuk membatalkan pernikahan.
Akan tetapi, permintaan itu ditolak. Hingga kemudian pernikahan digelar pada Sabtu (12/9).
ADVERTISEMENT
"Karena adat sih katanya. Karena kalau bawa gadis sampai malam harus dinikahi. Kita sempat larang untuk menikah dan mau pisahkan. Tapi, orang tua (mempelai perempuan) tetap ngotot mau menikahkan mereka," jelas Ehsan.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.