Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dua bocah SMA ditodong pistol oleh seorang pengemudi Lamborghini berwarna orange di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (21/12) siang.
ADVERTISEMENT
Polres Jakarta Selatan saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Saat ini masih dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi.
"Masih kita selidiki dan kita akan periksa segera saksi-saksi ya," kata Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Andi Sinjaya saat dihubungi, Senin (23/12).
Salah satu korban bernama Aiman masih duduk di bangku kelas dua SMA. Ibu Aiman, Ade, mengatakan akibat peristiwa itu anaknya mengalami trauma berat. Bahkan sampai tidak berani keluar rumah.
"Anak saya (Aiman) masih trauma, saya ajak ke jalan belum mau. Karena dia takut banget lihat pistol di (todong) ke arah perut dan enggak sampai jarak dua meter," kata Ade saat dihubungi.
Ade menuturkan, pihaknya sudah melaporkan peristiwa itu ke Polres Jakarta Selatan pada Minggu (22/12). Bahkan, ia menuturkan sore tadi akan dilakukan olah TKP bersama polisi. Namun kegiatan itu batal karena Aiman masih trauma.
ADVERTISEMENT
"Polisi baru telepon (tadi) kan laporan kemarin. Nah tindak lanjut polisi baru tadi buat ajak lihat TKPnya. Masalahnya anak saya masih trauma ini buat ke Kemang, jadi kemungkinan baru besok," ucap Ade.
Ade mengatakan anaknya tidak mengetahui identitas pengemudi Lamborghini yang menembak dan menodongkan pistol itu. Namun, berdasarkan keterangan satpam di sebuah supermarket yang sempat menolong anaknya, diduga pria itu merupakan warga Kemang.
"Dia lupa, posisinya waktu kejadian bukan hadap-hadapan sama mobil jadi pas lagi dia jalan sampai ditodong itu sebelah-sebelahan. Tapi itu kata satpam, itu (penodong) orang sini, itu (satpam) ngomong ke Aiman dan ya suami saya yang sempat cari lambo tapi enggak ada, terus tanya ke satpam gitu," jelas Ade.
Ade menuturkan mulanya tidak ingin melaporkan kasus ini ke polisi. Namun karena melihat kondisi Aiman yang ketakutan hingga mengalami trauma, sebagai seorang ibu ia memutuskan untuk melapor ke Polres Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
"Hari Minggu jam 10.00 WIB kita buat laporan ke Polres Jaksel. Awalnya kami enggak mau lapor karena kami takut, kami tahu yang punya lambo pasti orang besar kami takut, kami mikir ada keadilan apa enggak?" ujar Ade.
"Cuma saya pikir cuma satu, andaikan ini terjadi sama anak lain, itu kan sebagai orang tua kita harus hati-hati gitu, bagi penegak hukum juga at least tahu bahwa ada orang seperti itu dijalankan gitu dengan senjata bebas dengan mobil yang seperti itu. Nah saya pengin safe Jakarta aja aman gitu loh," tutupnya.