Bom Bunuh Diri Terjadi di Bimbel Afghanistan, 19 Orang Tewas

30 September 2022 15:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita Afghanistan menangis di lokasi ledakan bom setelah dia mendengar kerabatnya termasuk di antara para korban, di Kabul, Afghanistan, Selasa (15/12). Foto: Omar Sobhani/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita Afghanistan menangis di lokasi ledakan bom setelah dia mendengar kerabatnya termasuk di antara para korban, di Kabul, Afghanistan, Selasa (15/12). Foto: Omar Sobhani/REUTERS
ADVERTISEMENT
Serangan bom bunuh diri kembali terjadi di ibu kota Afghanistan Kabul. Ledakan pada Jumat (30/9) dan menewaskan sedikitnya 19 orang.
ADVERTISEMENT
Laporan itu disampaikan oleh juru bicara pihak kepolisian Kabul, Khalid Zadran. Ia mengatakan, pelaku meluncurkan serangan bertepatan di saat para siswa sedang mempersiapkan diri untuk ujian masuk universitas.
“Para siswa sedang mempersiapkan ujian ketika seorang pembom bunuh diri menyerang pusat pendidikan ini. Sayangnya, 19 orang telah menjadi martir dan 27 lainnya terluka,” kata Zadran, seperti dikutip dari AFP.
Menurut laporan polisi, bom tepatnya terjadi di sebuah lembaga bimbingan belajar (bimbel) Kaaj. Lembaga pendidikan ini melatih para siswa, terutama pria dan wanita dewasa, untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian masuk universitas.
Gadis-gadis sekolah Afghanistan berjalan di sebuah jalan di Kabul pada 15 Agustus 2021. Foto: WAKIL KOHSAR / AFP)
Lembanga bimbingan belajar Kaaj terletak di lingkungan Dasht-e-Barchi, yakni daerah yang dihuni oleh mayoritas Muslim Syiah Hazara. Kelompok etnis minoritas itu sering dijadikan sasaran serangan berbahaya di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Aparat kepolisian pun meminta seluruh warga sekitar untuk meninggalkan area kejadian, sementara mobil ambulans berdatangan membawa para korban ke rumah sakit terdekat.
Setidaknya di satu rumah sakit, Taliban memaksa keluarga korban untuk meninggalkan lokasi, karena khawatir akan ada serangan lanjutan terhadap kerumunan. Penyelidikan lebih lanjut pun sudah dikerahkan untuk menelusuri identitas pelaku dan motif serangan.
“Tim keamanan telah mencapai lokasi, sifat serangan dan rincian korban akan dirilis nanti,” cuit juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban, Abdul Nafy Takor, di Twitter.
Pemandangan umum kota Kabul pada 15 Agustus 2021. Foto: WAKIL KOHSAR / AFP)
“Menyerang warga sipil sebagai sasaran membuktikan kekejaman musuh yang tidak manusiawi dan kurangnya standar moral,” imbuhnya, namun tidak memberikan rincian terkait siapa musuh yang dimaksud.

Ledakan di Fasilitas Pendidikan Afghanistan Sering Terjadi

Dalam beberapa bulan terakhir, keamanan di tengah masyarakat cenderung menurun di bawah kepemimpinan Taliban yang merebut kekuasaan Afghanistan pada tahun lalu. Contohnya seperti kelompok minoritas Hazara yang menghadapi penindasan selama beberapa dekade terakhir.
ADVERTISEMENT
Taliban dituding sebagai pelaku penindasan itu, ketika mereka pertama kali memerintah pada 1996-2001. Kemudian tudingan serupa kembali muncul usai mereka memimpin di masa sekarang. Tak hanya oleh Taliban, kelompok etnis Hazara juga menjadi serangan oleh organisasi teroris ISIS.
Gadis-gadis sekolah Afghanistan berjalan melalui jalan setapak di sepanjang pemakaman Qasaba di Kabul pada 14 Agustus 2021. Foto: WAKIL KOHSAR / AFP)
Baik Taliban dan ISIS menilai kelompok Hazara adalah pengikut aliran sesat. Akibatnya, banyak terjadi serangan yang ditujukan di lingkungan Dasht-e-Barchi dan menargetkan wanita, anak-anak, hingga sekolah.
Pada tahun lalu, sebelum Taliban kembali berkuasa, sejumlah tiga bom meledak di dekat sekolah yang berada di daerah tersebut dan menewaskan sedikitnya 85 orang, sebagian besar siswa perempuan dan melukai ratusan orang lainnya.
Seorang wanita Afghanistan bereaksi di rumah sakit Anak Indira Gandhi setelah ledakan di sebuah rumah sakit militer di Kabul, Afghanistan, Selasa (2/11). Foto: Zohra Bensemra/REUTERS
Hingga kini, belum ada satu pun pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu. Namun, tidak dapat dipungkiri ISIS kerap sering menjadi biang kerok atas sebagian besar serangan yang terjadi di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada April lalu, dua ledakan bom di pusat pendidikan di daerah Dasht-e-Barchi terjadi dan menewaskan enam orang. 20 orang lainnya luka-luka akibat ledakan itu.
Segala fasilitas yang menyangkut tentang pendidikan kerap menjadi sasaran bom di Afghanistan. Pemerintah Taliban hingga saat ini membatasi hak anak perempuan untuk duduk di bangku sekolah menengah, sementara ISIS hanya mengizinkan laki-laki untuk mengejar pendidikan.