Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bom Kabul Berdaya Ledak Tinggi, 30 Mobil Hancur
31 Mei 2017 15:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Ledakan bom mobil bunuh diri di kota Kabul, Afghanistan, termasuk berdaya ledak tinggi. Saking besarnya ledakan, asap ledakan membubung ke udara dan puluhan mobil hancur.
ADVERTISEMENT
Menurut Associated Press, ledakan terjadi di kompleks diplomatik Kabul. Kompleks ini adalah daerah yang dipenuhi kantor pemerintahan dan kedutaan besar, dijaga oleh polisi dan tentara keamanan nasional.
Beberapa bangunan dekat alun-alun Zanbaq, distrik ke-10 Kabul, Wazir Akbar Khan, itu dipagari beton tinggi. Namun beberapa Kedutaan dilaporkan rusak, di antaranya Kedubes Prancis dan Jerman.
Sedikitnya 80 orang tewas dan 350 lainnya terluka dalam ledakan yang terjadi di jam sibuk pada Rabu (31/5).
Pejabat Afghanistan kepada Reuters mengatakan ini adalah bom terbesar yang pernah meledak di ibu kota. Menurut juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Najib Danish, lebih dari 30 mobil hancur dalam ledakan ini.
ADVERTISEMENT
[Baca juga: Tentara Filipina Bunuh 65 Militan ISIS di Marawi ]
Dalam foto-foto yang diunggah Reuters, lokasi ledakan menghitam dengan korban yang bertumbangan, terkapar di aspal. Juru bicara kepolisian Kabul Basir Mujahid mengaku belum tahu target sebenarnya bom ini.
"Bom mobil meledak dekat Kedutaan Jerman, tapi beberapa bangunan dan kantor penting ada di sana juga, sulit mengetahui target mereka," kata Mujahid.
Kaca-kaca jendela di jarak hingga ratusan meter dari titik ledakan hancur. Di antaranya adalah kaca restoran, toko, dan rumah warga.
Menurut warga, Mohammad Hassan, ledakannya sangat keras sehingga merusak bank tempatnya bekerja. Getaran ledakan, kata Hassan, persis gempa bumi,
"Saya merasa seperti gempa bumi," kata pria yang kepalanya diperban ini, bajunya dipenuhi darah.
ADVERTISEMENT
Ledakan menyebabkan kehancuran yang seketika, sehingga seorang warga, Nabib Ahmad, 27, mengaku kebingungan.
"Saya tidak bisa berpikir jernih, kerusakan dimana-mana," kata Ahmad.
Sesaat setelah ledakan, jalanan tersebut ditutup dan helikopter dikerahkan untuk mengamankan lokasi.
Belum diketahui siapa yang berada di balik ledakan ini, namun bulan lalu Taliban mengumumkan akan melakukan serangan besar terhadap pasukan internasional dan Afghanistan.
Kekerasan di Afghanistan meningkat beberapa tahun terakhir akibat upaya Taliban mengalahkan tentara Amerika Serikat di negara itu. Sejak pasukan asing berangsur pulang di akhir 2014, Taliban mulai mengendalikan sekitar 40 persen wilayah Afghanistan.