Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berhasil memenangi pemilihan umum Inggris yang digelar Kamis (12/12) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Partai Konservatif meraih 368 kursi dari 650 kursi. Artinya Johnson sudah melampaui batas minimal untuk menguasai parlemen sebanyak 326 kursi. Sementara Partai Buruh meraih 191 kursi, jumlah ini terendah selama beberapa dekade terakhir.
Kemenangan Konservatif ini merupakan yang terbesar sejak Perdana Menteri Margaret Thatcher pada era 1980-an. Johnson menyebut kemenangannya ini semakin menguatkan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa. Rencananya, Inggris akan keluar dari Uni Eropa secara resmi pada 31 Januari 2019 mendatang.
"Tampaknya pemerintah di bawah Partai Konservatif telah diberi mandat baru yang kuat untuk menyelesaikan Brexit," kata Johnson dikutip dari AFP.
Sementara pesaing Johnson, Jeremy Corbyn dari Partai Buruh mengatakan dia tak akan lagi menjadi pemimpin oposisi di negeri Ratu Elizabeth tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak akan jadi pemimpin partai lagi untuk pemilu yang akan datang," kata Corbyn.
Sementara Ucapan selamat pun datang dari koleganya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump mengatakan kini AS dan Inggris dengan bebas bekerja sama dalam perjanjian perdagangan yang baru.
"Selamat untuk Boris Johnson atas kemenangan besarnya," kata Trump dalam Twitternya.
"Inggris dan AS kini akan bebas menjalin perdagangan setelah Brexit. Hal ini merupakan kesempatan besar dan lebih menguntungkan dibanding dengan Uni Eropa, Rayakan Boris!" lanjut Trump.