Bowo Pangarso: Saya Diberi Uang oleh Enggar, Sofyan Basir, dan Jessica

4 Desember 2019 16:36 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terdakwa kasus suap distribusi pupuk Bowo Sidik Pangarso berjalan usai menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (4/12). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
zoom-in-whitePerbesar
Terdakwa kasus suap distribusi pupuk Bowo Sidik Pangarso berjalan usai menjalani sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (4/12). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ADVERTISEMENT
Eks anggota Komisi VI DPR, Bowo Sidik Pangarso, menanggapi santai vonis 5 tahun penjara yang dijatuhkan hakim Pengadilan Tipikor Jakarta. Namun ia mengaku masih mempertanyakan jaksa dan hakim yang tak menghadirkan sejumlah saksi.
ADVERTISEMENT
Politikus Golkar itu mengakui telah menerima uang hingga Rp 8 miliar dari sejumlah orang. Menurut Bowo, orang-orang itulah yang ia minta dihadirkan jadi saksi.
Ia lantas menyebut beberapa nama seperti eks Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan mantan Dirut PLN Sofyan Basir.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Sofyan Basir Foto: Kevin Kuniarto & Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Bagaimana saya bisa divonis untuk (pasal) 12 B, sekali lagi pengakuan (penerimaan) Rp 8 miliar di kantor saya. Itu pengakuan saya bahwa saya diberi oleh Enggar, saya diberi Sofyan Basir. Saya diberi oleh Jessica, orangnya Nazaruddin. Artinya fakta persidangan enggak bisa mendatangkan mereka," ujar Bowo usai mengikuti proses persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (4/12).
Bowo menilai putusan menjadi tak adil bila dia dihukum menerima uang, sementara pihak pemberinya tidak dihadirkan jadi saksi.
ADVERTISEMENT
"Nah kemudian saya divonis dengan tidak ada bukti dengan tidak ada saksi, apakah ini yang namanya keadilan? apakah ini fakta persidangan? artinya saya menyampaikan adanya, temuan di kantor, sampaikan kemudian saya divonis bersalah orangnya tak bisa dihadirkan di persidangan, buktinya tidak ada apa pun, tapi saya divonis," ucap Bowo.
Terdakwa kasus suap distribusi pupuk Bowo Sidik Pangarso menjawab pertanyaan wartawan usai sidang putusan di Pengadilan Tipikor, Jakarta. Foto: Nugoroho Sejati/kumparan
Ia mengaku sudah bersikap kooperatif dengan mengakui soal uang-uang itu dengan menyebutkan nama-nama pemberinya. Namun ia menyesalkan KPK tidak pernah memanggil orang-orang tersebut di persidangan.
"Saya menerima dari Sofyan Basir. Saya menerima dari Enggar. Saya menerima (dari) orang Nazaruddin (bernama) Jessica. Itu fakta disampaikan semua tapi KPK tidak bisa menghadirkan satu pun," tutupnya.
Dalam dakwaan, KPK merinci gratifikasi yang diterima Bowo, yakni:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bowo sempat meminta agar Enggar dan Jessica untuk dihadirkan. Namun hingga sidang vonis, kedua orang itu tak dihadirkan.
Sementara Sofyan Basir, ia pernah bersaksi di persidangan. Terkait pemberian uang ke Bowo, Sofyan Basir membantahnya.
Bowo dijatuhi vonis 5 tahun penjara dan denda Rp 250 juta subsider empat bulan kurungan. Ia dinilai terbukti bersalah terlibat dalam perkara suap terkait proyek kerja sama pekerjaan pengangkutan atau sewa kapal dengan PT Pupuk Indonesia Logistik (PT Pilog). Suap yang diterimanya hingga Rp 3,2 miliar.
Selain itu, ia juga dinilai terbukti menerima gratifikasi senilai SGD 700 ribu atau senilai Rp 7.193.550.000 (kurs Rp 10.276) dan Rp 600 juta.
Selain dihukum pidana penjara dan denda, hak politik Bowo Sidik dicabut selama 4 tahun.
ADVERTISEMENT