Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
BREAKING NEWS: Liz Truss Terpilih Jadi Perdana Menteri Inggris
5 September 2022 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Johnson lantas akan menyerahkan pengunduran dirinya secara resmi kepada Ratu Elizabeth II pada Selasa (6/9). Setelahnya, Truss akan menanggung beban dalam membawa Partai Konservatif menuju pemilu berikutnya pada Januari 2025.
Partai Konservatif merampungkan pemilu untuk menunjuk pemimpinnya pada Jumat (2/9). Sebagai partai yang berkuasa, tokoh tersebut secara otomatis menempati posisi PM Inggris.
Truss mengambil kendali atas pemerintahan saat negara itu tengah mengadang krisis biaya hidup, gejolak industri, dan resesi ekonomi. Dia lantas berjanji akan bertindak cepat.
Truss mengaku akan membuat rencana untuk mengatasi lonjakan tagihan energi dan mengamankan pasokan bahan bakar. Dia telah menggemakan usulan itu selama pertempuran dengan mantan Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak.
"Saya akan menyampaikan rencana berani untuk memotong pajak dan menumbuhkan ekonomi kita. Saya akan mengatasi krisis energi, menangani tagihan energi masyarakat, tetapi juga menangani masalah jangka panjang yang kita miliki tentang pasokan energi," ujar Truss dalam pidato kemenangannya, dikutip dari Reuters, Senin (5/9).
Selama dua bulan terakhir, Truss dan Sunak bertarung untuk merenggut jabatan tersebut. Persaingan keduanya mengantarkan perubahan bersejarah dalam arus politik negara itu.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, partai tersebut harus memilih sosok pemimpin di antara seorang wanita dan seorang etnis India. Menorehkan sejarah, Truss kemudian menjadi perdana menteri perempuan ketiga di Inggris.
Margaret Thatcher dan Theresa May mengemban peran tersebut sebelumnya. Kedua politikus itu juga merupakan anggota Partai Konservatif.
Sekitar 200.000 anggota Partai Konservatif terlibat dalam pemungutan suara sejak awal Agustus. Selama pemilu antara para anggota, Truss mendapati keunggulan atas Sunak.
Sunak sebenarnya merupakan kandidat favorit bagi rekan Partai Konservatif dalam Parlemen Inggris. Tetapi, dia hanya memiliki keunggulan tipis dari Truss.
Persaingan antara keduanya bermula sejak Johnson mengumumkan kepergiannya sebagai pemimpin Partai Konservatif pada 7 Juli. Kejatuhannya tersebut berlangsung dengan dramatis.
Gelombang skandal bertubi-tubi melanda pemerintahan Johnson. Dia akhirnya terdesak mundur usai pengunduran diri 60 anggota pemerintahan Inggris.
ADVERTISEMENT
"Saya juga ingin berterima kasih kepada pemimpin kami yang akan mundur, teman saya, Boris Johnson. Boris, Anda menyelesaikan Brexit. Anda menghancurkan Jeremy Corbyn. Anda meluncurkan vaksin dan Anda menentang Vladimir Putin," tutur Truss.