Brimob Tegaskan Tak Lagi Pakai Granat Asap, Termasuk Saat Aksi 212

3 Desember 2019 13:51 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota TNI menutup lokasi bekas ledakan di Monas, Jakarta Pusat, dengan tanah. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota TNI menutup lokasi bekas ledakan di Monas, Jakarta Pusat, dengan tanah. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi untuk sementara menduga penyebab terjadinya ledakan di Monas diakibatkan oleh granat asap. Akibatnya, dua anggota TNI yang sedang berolahraga terluka sesaat setelah bungkusan plastik berisi granat tersebut meledak.
ADVERTISEMENT
Pascaledakan di Monas, muncul kabar liar yang menyebut granat asap ini merupakan sisa pengamanan Reuni 212 yang berlangsung Senin (2/12) kemarin. Namun, hal itu dibantah pihak Brimob.
“Kita (pengamanan) enggak lagi menggunakan itu (granat asap). Brimob sudah tak menggunakan itu. Itu poin pentingnya,” kata Wadankor Brimob Brigjen Abdul Rakhman kepada kumparan, Selasa (3/12).
Seekor kucing melintas di TKP ledakan di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (3/12). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Rakhman menjelaskan, pihaknya dalam pengamanan Reuni 212 hanya mempersiapkan gas air mata dan flang (bom asap), sebagai antisipasi terjadinya potensi keributan.
“Kami menggunakan bom asap atau flang,” ucap Rakhman.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Eddy Pramono dan Pangdam Jaya Mayjen Eko Margiyono memastikan sumber ledakan di Monas berasal dari granat asap dan bukanlah bom bunuh diri.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, 2 anggota TNI yang terluka dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Salah satu anggota TNI bahkan mengalami luka parah di bagian tangan kirinya.
“Mengalami luka-luka pada tangan kanan dan kiri yang satu. Satu lagi di bagian paha,” kata Eddy di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).