BSKDN Kemendagri Targetkan Himpun 30 Ribu Inovasi Daerah: Mendayagunakan Potensi

14 Juni 2024 13:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BSKDN Kemendagri menggelar kegiatan Sosialisasi Penilaian Inovasi Daerah serta Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2024 di Aula BSKDN pada Kamis, 13 Juni 2024. Foto: Dok. Kemedagri
zoom-in-whitePerbesar
BSKDN Kemendagri menggelar kegiatan Sosialisasi Penilaian Inovasi Daerah serta Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2024 di Aula BSKDN pada Kamis, 13 Juni 2024. Foto: Dok. Kemedagri
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri menargetkan dapat menghimpun 30 ribu inovasi daerah dalam pelaporan inovasi melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) yang telah dibuka per Kamis (13/6).
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi Informasi, dan Inovasi Pemerintahan Dalam Negeri BSKDN Aferi S. Fudail dalam laporannya pada kegiatan Sosialisasi Penilaian Inovasi Daerah serta Pemberian Penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2024 di Aula BSKDN pada Kamis.
"2023 kita berhasil menghimpun 28.539 inovasi yang dilaporkan oleh 527 pemda, kami berharap 2024 jumlahnya akan menembus angka 30.000 inovasi dan diikuti oleh 546 pemda baik provinsi, kabupaten maupun kota," ungkap dia.
Tidak hanya menargetkan 30 ribu pelaporan inovasi semata, Aferi mengatakan pihaknya juga melakukan sejumlah penyempurnaan aplikasi pelaporan inovasi, hingga meningkatkan kualitas penilaian inovasi dengan memperluas keterlibatan kementerian dan lembaga (K/L) terkait.
"Kami berencana memperluas keterlibatan K/L yang relevan dengan kegiatan inovasi daerah dalam penilaian IGA seperti BNPP, UNSRI, IPDN maupun Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP)," jelasnya.
Ilustrasi inovasi digital. Foto: Shutter Stock
Sejalan dengan itu, Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyungo mengatakan, upaya-upaya penyempurnaan yang dilakukan pihaknya diharapkan dapat memacu daerah untuk menggali lebih dalam potensi-potensi yang dimiliki sehingga inovasi yang dilahirkan semakin beragam.
ADVERTISEMENT
"Dengan mendayagunakan potensi daerah secara cermat, pemda mampu menghadirkan terobosan-terobosan yang dapat meningkatkan ekosistem inovasi dan daya saing daerah," jelas Yusharto.
Yusharto mengatakan, dalam membangun ekosistem inovasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan, daerah tidak bisa bekerja sendiri tetapi perlu melibatkan banyak pihak untuk berkolaborasi. Kerja sama dengan banyak pihak ini dinilainya dapat meningkatkan tren pelaporan inovasi dari waktu ke waktu.
"Tren pelaporan inovasi daerah tiap tahun mengalami eskalasi yang tajam. Tren ini harus terus didukung dengan framework kerja sama multiple helix, sehingga daerah dapat terus terpacu memaksimalkan potensi yang dimiliki," pungkasnya.