BSSN Minta Literasi Keamanan Siber Masuk Kurikulum Pendidikan

7 November 2024 12:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BSSN Letjen Purn Hinsa Siburian di gedung Kominfo memberi penjelasan pers tentang update serangan siber pada server PDN, Senin (24/6/2024). Foto: KemkominfoTV
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BSSN Letjen Purn Hinsa Siburian di gedung Kominfo memberi penjelasan pers tentang update serangan siber pada server PDN, Senin (24/6/2024). Foto: KemkominfoTV
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian meminta agar literasi keamanan siber masuk dalam susunan kurikulum pendidikan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Hinsa saat rapat kerja perdana bersama Komisi I DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I, Ahmad Heryawan (Aher) Kamis (7/11).
Output yang dicapai yang diharapkan adalah terselenggaranya koordinasi yang baik dengan kementerian lembaga dalam rangka penyusunan kurikulum materi literasi keamanan siber,” kata Hinsa dalam rapat.
Dengan diterapkannya kurikulum keamanan siber, Hinsa berharap pelajar di Indonesia menjadi melek literasi digital untuk mendukung digitalisasi ekonomi.
"Kegiatan yang akan dilakukan BSSN pada topik ini adalah peningkatan literasi digital pada berbagai tingkatan pendidikan untuk mendukung digitalisasi ekonomi," kata Hinsa dalam paparan program kerjanya.
Hinsa berharap, keamanan siber bisa diterapkan di seluruh kurikulum pendidikan setiap tingkatan. “Terlaksananya literasi digital kepada siswa sekolah di semua tingkat terkait dengan keamanan siber,” tutur dia.
ADVERTISEMENT
Hinsa pun menjelaskan bahwa usulan ini merupakan turunan dari 8 program prioritas Presiden Prabowo Subianto atau Asta Cita.
Dalam Asta Citanya, Hinsa mengatakan Prabowo ingin memperkuat kemampuan sains dan teknologi masyarakat Indonesia.
“Pada Asta Cita keempat, topik memperkuat pendidikan sains dan teknologi pada nomor 31 yaitu mendorong pendidikan yang membantu peningkatan literasi digital pada berbagai tingkat pendidikan untuk mendukung digitalisasi ekonomi,” tuturnya.