BST Warga Desa di Cianjur Dipotong Rp 200 Ribu untuk Transportasi Koordinator

2 Agustus 2021 13:09 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penerima bansos tunai. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penerima bansos tunai. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Dana Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kemensos untuk sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kampung Bungur Sarang, RT 4/RW 1, Desa Mulyasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga dipotong oknum koordinator BST desa setempat.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 90 warga di lingkungan itu yang seharusnya mendapatkan dana BST masing-masing sebesar Rp 600 ribu hanya mendapatkan Rp 400 ribu ditambah beras 10 kilogram.
Seorang KPM yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan pemotongan dana BST masing-masing sebesar Rp 200 ribu itu dilakukan oknum koordinator desa setempat dengan dalih biaya transportasi.
"Kita hanya menerima dana BST masing-masing Rp 400 ribu ditambah beras 10 kilogram. Potongannya Rp 200 ribu, katanya untuk biaya penggantian transportasi koordinator," kata pria berinisial R itu, kepada wartawan, Senin (2/8).
Selain itu, R, para KPM diminta untuk bungkam terkait dengan dugaan pemotongan dana tersebut.
"Kita disuruh tidak bercerita ke siapa pun juga terkait pemotongan tersebut. Tapi kejadian ini sangat merugikan kita, semoga saja segera ada solusi terbaik," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Mulyasari, Ade Rustandi, bahkan tidak mengetahui adanya dugaan pemotongan dana BST di desanya. Ade menyebutkan, jajarannya segera akan menindaklanjuti dugaan pemotongan dana BST tersebut.
"Enggak tahu saya, nanti coba saya cari tahu dulu untuk ditindaklanjuti," ujar Ade.
Sementara itu, Bupati Cianjur, Herman Suherman menyayangkan adanya pemotongan bantuan sosial tersebut. Terlebih saat ini kondisi masyarakat tengah kesulitan saat pandemi ini.
Herman meminta kepada masyarakat agar datang dengan menyertakan bukti-bukti pemotongan dan akan ditindaklanjuti.
"Cepat itu laporkan dan beserta data-datanya, kita akan tindaklanjuti dengan cepat. Pokoknya secepatnya," ujar Herman.
BST itu sedianya didistribusikan oleh kantor pos setempat. Namun di Desa Mulyasari, BST diatur oleh koordinator yang ada di desa. Para penerima kemudian diduga menyunat jatah BST warga.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, Kantor Pos Cianjur belum memberikan keterangan soal dugaan pemotongan BST ini.