Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Buaya Muncul di Kanal Banjir Timur Cilincing
20 Juni 2018 9:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah masyarakat Jakarta dikejutkan dengan kemunculan buaya di kawasan Pondok Dayung , Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (15/6) lalu, kini masyarakat Jakarta kembali dikagetkan dengan munculnya buaya di kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Cilincing, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Satriadi Gunawan, mengatakan pihaknya sudah mendengar informasi soal kemunculan buaya tersebut. Menurut Informasi yang ia terima, buaya tersebut lebih sering keluar pada malam hari. Akhirnya pihaknya menyusuri KBT, namun belum menemukan buaya itu.
"Iya kami menyusuri daerah KBT, tapi enggak ada tanda-tanda ada buaya di sana," ujar Satriadi kepada kumparan, Rabu (20/6).
Satriadi menuturkan, 10 personel telah disiapkan untuk berjaga-jaga jika buaya tersebut tiba-tiba muncul.
"Karena kita enggak tahu masih ada buaya atau sudah pindah karena ada juga yang bilang lihat buaya di daerah Pantai Mutiara," tambah Satriadi.
Satriadi tidak bisa memastikan apakah itu buaya yang sama dengan buaya yang pernah muncul di Pondok Dayung.
ADVERTISEMENT
"Kata penjaga pintu air (BKT) yang juga melihat, itu dia pastiin buaya. Tapi saya juga enggak bisa memastikan, karena saat itu kami tidak di lokasi," tutur Satriadi.
Sedangkan menurut salah satu anggota Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Zai, ada kemungkinan bahwa buaya tersebut sama dengan buaya yang ada di Pondok Dayung. Jenisnya adalah buaya muara.
"Ya mungkin aja (sama). Buaya itu perenang yang ulung. Dia bahkan bisa berenang lintas pulau. Dari sini (Cilincing) ke Madura aja bisa apalagi ke Marunda," ujar Zai.
Zai menambahkan, buaya muara adalah buaya yang paling baik dalam beradaptasi. Sebab buaya muara bisa hidup di air payau dan air asin. Selain itu dia bisa hidup tanpa makan.
ADVERTISEMENT
"Dia juga bisa enggak makan berbulan-bulan, cuma ngandelin lemak di ekornya doang," tutup Zai.