Bukan Hanya Moge, Konvoi Sepeda Road Bike Juga Jangan Ganggu Pengguna Jalan Lain

2 November 2020 12:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembatas antara pejalan kaki dan sepeda di area Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pembatas antara pejalan kaki dan sepeda di area Car Free Day (CFD) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sepeda balap atau road bike tengah digandrungi. Kalangan menengah atas yang umumnya bermain sepeda ini, mengingat harga sepeda premiumnya bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta.
ADVERTISEMENT
Tapi problemnya bukan soal harga jenis sepeda road bike, melainkan soal konvoi di jalan. Sama seperti halnya pengendara moge, para pengguna road bike ini kerap mengambil jalan yang mengganggu pengguna jalan lain.
Belum lagi kalau sudah konvoi dan dikawal sirine yang meraung-raung. Semua kendaraan mesti minggir. Alasannya, road bike mesti kencang dan tak bisa pelan. Segelintir oknum pengguna sepeda road bike kerap melakukan ini.
Semestinya bila ingin menggeber sepeda mahal road bike ya di lintasan balap, bukan di jalan umum.
Kritik datang dari anggota DPR Ahmad Sahroni soal kelakuan segelintir pengguna road bike ini.
"Konvoi boleh, tapi jangan sampai mengganggu apalagi mengancam keselamatan pengguna jalan lain," kata Sahroni yang juga penggemar sepeda ini saat dimintai tanggapan, Senin (2/11).
ilustrasi sepeda balap Foto: Shutter Stock
Bendahara Umum DPP NasDem ini juga menyampaikan, perlu ada rasa saling menghormati antar sesama pengguna jalan saat konvoi.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Sahroni berpendapat, sebenarnya tak bisa juga menggeneralisasi pengendara moge ataupun road bike arogan di jalan.
Sebab, menurut Sahroni kendaraan apa pun yang lagi berombongan konvoi ada kecenderungan arogan.
"Mau motor gede, motor sport, atau motor matic CC kecil, kalau lagi berombongan ya ada kecenderungan lebih arogan. Begitu pun sepeda, mau sepeda apa pun ya sama saja. Bahkan orang jalan kaki pun kalau lagi rombongan besar ya mana mau bagi-bagi jalan atau diklakson," papar Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
Atas dasar itu, ditegaskan Sahroni, perlu kesadaran bahwa jalan raya adalah milik bersama. Oleh karena itu, perlu saling menghormati.
"Jadi memang perlu kesadaran dan edukasi lebih bahwa jalan ini milik bersama. Saling menghormati, saling menjaga keselamatan," tegas Legislator Dapil Jakarta itu.
ADVERTISEMENT