Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bukan Mitos, ini Penampakan Nyata Babi Rusa di Pulau Buru, Maluku
16 Juli 2021 19:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Selama ini keberadaan Babi Rusa di Pulau Buru, Maluku, hanya sebatas penampakan jejak saja. Tapi hasil kamera trap, foto Babi Rusa benar-benar nyata.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Kementerian LHK, Jumat (16/7), kamera jebak milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) berhasil menangkap babi rusa maluku (Babyrousa babyrussa) di kawasan Suaka Alam Masbait, pulau Buru, Maluku.
"Ini merupakan bukti pertama penemuan atas survei intensif yang dilakukan sejak tahun 1995," demikian keterangan Kementerian LHK.
Dijelaskan, sejak survei intensif yang dilakukan pada tahun 1995 belum pernah ditemukan babi rusa secara langsung kecuali jejaknya.
"Pada tahun 1997 ditemukan tengkorak babi rusa dari seorang pemburu di sekitar Gunung Kapalat Mada, Pulau Buru. Sehingga terkonfirmasi bahwa Pulau Buru sebagai salah satu habitat babi rusa," demikian dikutip dari Kementerian LHK.
Balai KSDA Maluku tahun 2011 sampai 2013 sebenarnya telah melaksanakan survei intensif di kawasan konservasi tetapi belum mendapatkan bukti perjumpaan secara langsung sehingga menjadikan keberadaan babi rusa di Pulau Buru masih dianggap sebagai mitos.
ADVERTISEMENT
Dan temuan tengkorak dan tulang belulang babi rusa di kawasan Suaka Alam Masbait pada November 2019 menjadi awal upaya pencarian bukti langsung keberadaan babi rusa.
Upaya tersebut mendapat dukungan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati – Ditjen KSDAE melalui Project EPASS (Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation) Tahun 2020, dengan dihibahkannya peralatan survei berupa 20 buah kamera jebak dan 1 buah GPS kepada Balai KSDA Maluku.
"Tahun 2021 ini, upaya yang dilakukan BKSDA Maluku akhirnya membuahkan hasil. Dari 10 kamera jebak hanya satu kamera yang tidak merekam keberadaan babi rusa. Kamera jebak ini dipasang sejak April s.d Juni 2021 pada 7 (tujuh) lokasi yang merupakan area lintasan satwa yaitu pada areal berkubang/ bermain satwa, saltlicks (tempat menggaram) ataupun mencari pakan," demikian penjelasan Kementerian LHK.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai KSDA Maluku, Danny H Pattipeilohy, menyatakan akan meningkatkan patroli pengamanan, penyadartahuan masyarakat serta survei pakan/habitat.
Selain itu rencananya akan dilaksanakan juga survei monitoring dengan pasang kamera trap di habitat babi rusa lainnya seperti di Pulau Mangole dan Pulau Taliabu.