Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sekitar 73 siswa di SMA Negeri 8 Medan kompak tak masuk sekolah pada Rabu (5/2). Para siswa itu menyatakan protes karena dua guru di sekolahnya terlibat baku hantam di dalam kelas saat jam pelajaran.
ADVERTISEMENT
Kepala SMAN 8 Medan Jonggor Panjaitan membenarkan adanya aksi mogok sekolah terhadap 73 siswanya itu. Menurut dia, laporan 73 siswa di sekolahnya mogok baru didapat tadi pagi.
Kebanyakan mereka yang mogok adalah siswa kelas XII. Menurut Jonggor, awalnya dia mendapat informasi para siswa akan mendemonya. Namun, setelah ditelusuri, demo tidak ada dan para siswa memilih tidak masuk sekolah.
Jonggor menduga ada pihak yang sengaja menyeponsori mogok sekolah para siswa tersebut.
"Kalau kita lihat pasti ada kaitanya, dengan kegiatan Rabu kemarin, dengan kegiatan tadi pagi," ujar Jonggor, Rabu (5/2).
Kegiatan Rabu yang dimaksud Jonggor adalah perkelahian dua guru matematika Herbin Manurung dan guru honorer olahraga Deny Panjaitan pada 29 Januari 2020 kemarin. Deny ini adalah anak Jonggor.
ADVERTISEMENT
Mereka saling baku hantam karena Herbin tidak senang siswanya itu dipanggil wakil kepala sekolah saat dia sedang mengajar matematika di kelas XII IPA 1.
Lebih lanjut menyoal banyaknya siswa mogok sekolah, Jonggor menduga Herbin yang memprovokasi para siswa untuk tak masuk sekolah. Jonggor mengatakan dugaannya itu setelah mendapat laporan dari satpam sekolah.
"Pagi-pagi betul Herbin menemui siswa di dekat warung kopi dekat sekolah, lalu datang satpam kita, dia (Herbin) langsung masuk sekolah. Jadi gak ada alasan dia enggak tahu," ujar Jonggor.
Jonggor mengatakan hal itu semakin menguat karena siswa yang tidak masuk sekolah seluruhnya terdiri dari kelas XII IPA.
"Ada 73 siswa, semua kelas XII. Kenapa kelas XII. Ini kelompok si Herbin mengajar," ungkap Jonggor.
ADVERTISEMENT
Terkait keadaan ini, Jonggor mengaku tidak ingin gegabah menyikapinya, intinya sudah mendata siswa yang tidak hadir dan akan memanggil orang tua mereka terkait ketidakhadirannya hari ini.
"Kita tidak mau tergesa gesa, yang jelas jangan sampai terganggu anak-anak belajar. Nanti kita sikapi enggak mungkin kita tinggal diam," ujar Jonggor.
Terpisah Herbin Manurung saat dikonfirmasi membantah dia yang mengkoordinir para siswa mogok sekolah.
"Jadi sudah kubilang itu enggak urusan dengan anaknya saja belum selesai. Saya enggak mau menambah masalah lagi walau pun ada anak-anak yang demo itu bukan urusan saya," ujar Herbin.