Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Untuk WNA masih dilakukan pemeriksaan, sudah diperiksa 6 orang," ujar Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Didik Supranoto saat dikonfirmasi, Rabu (18/1).
Dalam peristiwa ini, polisi telah menetapkan 17 orang sebagai tersangka. Seluruhnya merupakan warga negara Indonesia.
"Tersangka WNI semua. Pelaku pengerusakan dan pembakaran," tuturnya.
16 Tersangka ini dijerat Pasal 170 Ayat 1 KUHP tentang pengerusakan. Sementara 1 tersangka lainnya dikenakan Pasal 187 Ayat 1e KUHP tentang pembakaran.
"17 Orang karyawan yang telah ditetapkan tersangka, sejak tanggal 16 Januari 2023 telah ditahan di Rutan Polres Morowali Utara," tutupnya.
Kerusuhan pecah di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (14/1). Akibat kejadian itu, dua orang yang merupakan tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing (TKA) tewas.
ADVERTISEMENT
Selain itu, 9 orang mengalami luka dan sejumlah fasilitas PT GNI rusak.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan, kerusuhan di PT GNI yang menewaskan seorang TKA dan seorang TKI dipicu karena ada provokasi ajakan mogok kerja. Termasuk beberapa peristiwa masalah industrial yang sedang dirundingkan perusahaan dengan karyawan.
"Kemudian muncul viral seolah-olah terjadi pemukulan TKA ke TKI, kemudian memunculkan pengaruh provokasi, kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan," jelas dia.
TNI dan Polri sudah memastikan kondisi di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah, kondusif, pasca kerusuhan tersebut.
Dandim 1311 Morowali, Letkol Inf Constantinus Rusmanto, meminta tak ada lagi isu miring terkait kondisi di PT GNI. Pihaknya memastikan kondisi keamanan terjamin.
“Itu tidak benar. Jaminan kepastian keamanan ini juga perlu disebar ke wilayah lain karena pasca kejadian, ini sangat memengaruhi investasi besar di Morowali,” kata Constantinus lewat keterangannya.