Buntut Ucapan Supriyono Soal Anjing, BK DPRD Bantul Minta Anggota Jaga Martabat

24 Februari 2021 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota DPRD Bantul dari Partai Bulan Bintang, Supriyono, saat menyampaikan permohonan maaf.  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPRD Bantul dari Partai Bulan Bintang, Supriyono, saat menyampaikan permohonan maaf. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Kehormatan (BK) DPRD Bantul meminta para anggota dewan untuk selalu menjaga martabat dan kehormatan. Hal ini agar kasus seperti anggota DPRD Bantul dari Partai Bulan Bintang (PBB), Supriyono tidak terulang.
ADVERTISEMENT
Ketua DPW PBB DIY itu sebelumnya menuai polemik usai dalam sebuah video dia menyebut pemakaman pasien COVID-19 seperti mengubur kirik atau anjing.
"Saya mengimbau kepada seluruh anggota DPRD untuk mengambil pelajaran dari kejadian kemarin dan juga sebagai anggota DPRD harus bisa menjaga martabat dan kehormatan sesuai kode etik DPRD," kata Ketua BK DPRD Bantul, Petrus Lanjar Wijiyono melalui sambungan telepon, Rabu (24/2).
Politisi Partai Gerindra itu menjelaskan bahwa dewan mempunyai tugas untuk mengkritisi kebijakan pemerintah daerah. Namun, kritis tersebut juga tidak boleh disampaikan dengan tidak baik.
"Jadi kita punya tugas mengkritisi kebijakan dinas, tapi harus melihat tempat etika dalam penyampaian berkata harus pertimbangkan," ujarnya.
Dalam menyampaikan pendapat maupun kritik, anggota dewan diminta jangan sampai menyinggung pihak tertentu.
ADVERTISEMENT
"Kritisi harus tapi cara menyusun kata dan menyampaikan lebih ono toto kromo (ada tata krama)," ujarnya.
"Tentu (kritik) dengan cara-cara yang lebih elegan jangan sampai menyinggung golongan tertentu. Kritisi kalau bisa diharapkan yang sifatnya membangun," katanya.
Wakil Ketua DPRD Bantul Subhan Nawawi usai mediasi pada Selasa (23/2) berharap Supriyono bisa menjadikan hal ini sebagai pelajaran.
"Kalau sudah ada kata maaf dan diterima, mudah-mudahan ini menjadi pelajaran. Sudah minta maaf kan," kata Subhan.
Sebelumnya, pernyataan Supriyono itu menuai kecaman dari para relawan pemakaman COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Supriyono lantas menyampaikan permintaan maaf pada Selasa (23/2) lalu. Permintaan maafnya pun diterima oleh para relawan.