Bupati Bantul Sebut Fenomena Unik soal Anak Jual Perabot Rumah Ortu Demi Pacar

25 November 2021 12:33 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi rumah orang tua DRS di Pundong, Bantul yang perabotan hingga gentingnya dijual demi berfoya-foya dengan teman perempuannya. Foto: Polsek Pundong
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi rumah orang tua DRS di Pundong, Bantul yang perabotan hingga gentingnya dijual demi berfoya-foya dengan teman perempuannya. Foto: Polsek Pundong
ADVERTISEMENT
Pria berinisial DRS (24) asal Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul menjadi tersangka setelah nekat menjual perabotan rumah milik ibunya. Dia bahkan sempat hendak menjual genting rumah.
ADVERTISEMENT
Di Polres Bantul, pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online itu mengaku bahwa hasil penjualan perabotan itu untuk kehidupan sehari-hari. Namun dia tak menampik bahwa uang hasil penjualan juga untuk menyenangkan kekasih yang baru 1 bulan dikenalnya.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih turut angkat bicara terkait kasus tersebut. Dia menyebut bahwa kasus ini sebagai fenomena yang unik.
"Ya itu fenomena unik ada anak mencuri barang milik orangtuanya sendiri," kata Halim ditemui di Kepatihan Pemda DIY, Kamis (25/11).
Halim mengatakan bahwa untuk proses hukum dia mempercayakan penuh kepada aparat penegak hukum.
"Kalau orang tua ridho ikhlas selesai tapi kalau orang tua tidak ridho ikhlas ya berakibat hukum," bebernya.
Soal kondisi ibu, Halim mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan ke sana.
ADVERTISEMENT
"Ya kita lihat nanti saya akan minta informasi info perkembangan kasus ini seperti apa," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pria asal Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul berinisial DRS (24) membeberkan alasannya nekat jual perabotan rumah milik ibunya dan bahkan hendak menjual genting rumah.
Dia mengaku terpaksa menjual barang-barang rumah karena pendapatannya sebagai driver ojek online atau ojol minim.
"Sejak saya ngojek. Itu kadang orderannya kadang ramai, kadang nggak. Kadang dapet Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu buat top up driver lagi. Kurang pak," kata DRS di hadapan wartawan di Polres Bantul, Rabu (24/11).
Uang hasil penjualan itu dia gunakan untuk makan sehari-hari. Namun dia juga mengakui bahwa uang tersebut juga digunakan untuk menyenangkan sang pacar yang baru dia kenal beberapa bulan ini.
ADVERTISEMENT
"Sama buat cewek saya. Ceweknya ada 1 pak. Itu rumahnya di Jawa Timur, Ngawi. Itu waktu kenalan di pintu masuk SLB Giwangan," katanya.
Kepada sang pujaan hati, DRS kerap membelikan makanan, tas, hingga baju. Bahkan saat dirinya harus berurusan dengan hukum, sang pacar juga belum tahu.
"Kadang berupa makanan, kadang tas kadang baju, gitu," katanya.
Kepada polisi, DRS juga mengakui bahwa dirinya hendak menjual genting. Meski sudah dipersiapkan tetapi genting tersebut akhirnya tidak jadi dijual.
Kondisi rumah orang tua DRS di Pundong, Bantul yang perabotan hingga gentingnya dijual demi berfoya-foya dengan teman perempuannya. Foto: Polsek Pundong
"Kalau genting masih dirumah belum jadi. (Rumah orang tua) sudah kosong habis," kata pria yang mengaku tinggal bersama simbahnya di Wonosari itu.
Selama di tahan, DRS mengaku merenungi perbuatannya. Dia pun menyesali apa yang dia perbuat selama ini. Meski dia tidak menampik bahwa sangat mencintai sang kekasih.
ADVERTISEMENT
"Ya saya telah renungin di dalam sel sudah nyesel pak. Lahir batin saya nyesel pak. Saya siap (dipenjara). Berani berbuat, berani tanggung jawab," katanya.
Kepada sang kekasih, DRS sempat menitipkan pesan agar dia senantiasa menjaga kesehatan. Tak lupa, kekasih diminta jangan sampai telat makan.
"Intinya jaga kesehatan kalau saya nggak ada. Jaga kesehatan jangan lupa makan," ujarnya.
Sementara, kepada sang ibu, DRS mengakui kesalahannya. Dia berharap mendapat maaf dari sang ibu.
"Ibu saya minta maaf sudah salah menjual barang-barang di rumah. Saya minta maaf saya benar-benar menyesal. Banyak dosa sama ibu saya minta maaf," katanya.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan bahwa DRS ini menjual satu persatu perabotan milik ibunya. Ditaksir, kerugian mencapai Rp 30 juta.
ADVERTISEMENT
"Satu persatu habis dijual sampai sekitar 12 perabot rumah tangga yang dijual. Kalau kita total sekitar 30 juta termasuk genting mau dijual sudah ada rencana mau jual genting," katanya.
Sang ibu yang bernama Paliyem sudah tidak tahan dengan kelakuan sang anak. Kemudian dia memutuskan melaporkan sang anak untuk memberikan efek jera. Polisi pun menetapkannya DRS sebagai tersangka karena alat bukti dinilai cukup.
"Yang bersangkutan juga sudah mengakui bahwa memang melakukan hal tersebut untuk memenuhi kebutuhannya termasuk itu memberikan hadiah ke pacar dengan menjual-menjual itu (perabotan)," katanya.
Ihsan mengatakan pihaknya tetap akan memproses kasus ini. Namun, apabila sang ibu berubah pikiran dan mencabut laporan maka kasus akan dihentikan.
"Dalam perjalanannya kalau hari ini ataupun besok kalau ibunya mau cabut laporan kasusnya kita hentikan karena ini delik aduan. Sekali lagi delik aduan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT