Bupati Sumenep: Renovasi 498 Rumah Korban Gempa Selesai Desember

19 Oktober 2018 14:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Sumenep A. Busyro Karim. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sumenep A. Busyro Karim. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pulau Sapudi di Madura menjadi daerah terparah dampak gempa bumi Situbondo dengan kekuatan 6,3 magnitudo pada Kamis (11/10) lalu. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Sumenep yang telah terverifikasi, sebanyak 498 rumah rusak akibat gempa tersebut.
ADVERTISEMENT
Pemkab Sumenep menargetkan, proses renovasi rumah korban gempa itu akan selesai dalam dua bulan ke depan atau Desember 2018.
"Perbaikan akan dilakukan secara bertahap, mulai dari rusak berat, sedang dan ringan. Untuk perbaikan ini Desember akhir tahun ini (2018) selesai," kata Bupati Sumenep Abuya Busyro Karim usai berkunjung ke Pulau Sapudi, Jumat (19/10).
Abuya menjelaskan, data 498 unit rumah warga yang rusak itu terbagi dalam tiga kategori yakni rusak ringan, sedang, hingga parah. Jumlah tersebut tersebar di Kecamatan Nonggunong dan Kecamatan Gayam yang ada di Pulau Sapudi.
Bupati Sumenep A. Busyro Karim memastikan dana 20 miliyar bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, telah sampai ke posko utama. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Sumenep A. Busyro Karim memastikan dana 20 miliyar bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, telah sampai ke posko utama. (Foto: Nuryatin Phaksy Sukowati/kumparan)
Akan tetapi, kata Busyro, kemungkinan proses pembangunan akan terhambat dalam hal distribusi bahan material. Sebab letak Sapudi yang berada di kepulauan, bukan seperti Sumenep yang berada di daratan Madura. Selain itu juga karena adanya keterbatasan kapal di Pulau Sapudi.
ADVERTISEMENT
"Jadi jangan dibayangkan seperti di daratan (Sumenep). Kalau butuh batu bata harus beli ke Sumenep, ini masalah lagi, selain memerlukan transportasi juga butuh biaya lagi," ucapnya. .
Rumah rusak karena gempa di Sumenep, Kamis (11/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Rumah rusak karena gempa di Sumenep, Kamis (11/10/2018). (Foto: Dok. Istimewa)
Busyro menambahkan, seluruh anggaran renovasi sebesar Rp 20 miliar termasuk bantuan material akan ditanggung oleh Pemprov Jatim. Semua bantuan juga dipusatkan di posko utama yang terletak di Desa Pancor, Kecamatan Gayam, Sumenep.
"Jadi tinggal kerja saja, sehingga masyarakat tidak lagi harus mengeluarkan biaya perbaikan," jelasnya.
Selain itu, Busyro memastikan bahwa proses pemulihan trauma (trauma healing) bagi masyarakat maupun anak-anak tetap dilakukan setiap hari.
"Untuk pemulihan psikis, ada pendampingan panjang. Ada petugas khusus yang menetap disini, mereka terdiri dari berbagai unsur ada dari Kesehatan, Dinsos, petugas PKH, dan juga dari Polri dan TNI," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui selain 498 rumah rusak, gempa yang terjadi pada 11 Oktober lalu itu juga menewaskan 3 orang dan membuat sejumlah warga luka-luka.