Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Eks caleg DPR Dapil I Sumatera Selatan dari PDIP, Harun Masiku, masih belum diketahui keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Ketua KPK, Komjen Firli Bahuri, mengatakan hingga kini pihaknya masih memburu tersangka penyuap Komisioner KPU Wahyu Setiawan itu.
Tak sendiri, KPK telah meminta bantuan aparat penegak hukum lain, termasuk Polri, dan Ditjen Imigrasi untuk menangkap Harun.
"Kita sudah melakukan komunikasi dengan para pihak aparat penegak hukum dan pihak imigrasi Kemenkumham. Itu prosedur yang kita lakukan terhadap para tersangka. Karena pihak imigrasi yang paham terkait perlintasan orang masuk dan keluar Indonesia," kata Firli saat dihubungi, Senin (13/1).
"Dulu juga kita lakukan terhadap para tersangka korupsi. Kita bekerja dengan asas legalitas formal sesuai dengan ketentuan UU. Kita melakukan penyidikan secara profesional, sesuai ketentuan yang mengatur penyidikan," sambungnya.
Firli pun menegaskan, KPK menangani perkara ini secara profesional sesuai aturan yang berlaku. Sehingga ia meminta seluruh pihak memberi kesempatan kepada KPK untuk bekerja menuntaskan perkara ini.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita bekerja bukan karena permintaan. Prinsipnya penegakan hukum haruslah menghormati asas hukum, HAM, dan tidak boleh melanggar hukum itu sendiri," kata dia.
"Beri kesempatan untuk penyidik bekerja dan kita beri dukungan. Sehingga penyidik bisa bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara profesional," ucapnya.
Wahyu diduga menerima suap Rp 600 juta dari komitmen fee sebesar Rp 900 juta. Rinciannya, Rp 400 juta diterima Wahyu dari Harun melalui Saiful dan Agustiani. Sementara Rp 200 juta masih didalami KPK terkait sumber dananya.
ADVERTISEMENT
Suap tersebut diduga untuk memuluskan langkah Harun menggantikan anggota DPR dari PDIP, Riezky Aprilia, melalui mekanisme Pergantian Antarwaktu (PAW).
Kasus ini diduga menyeret Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Sebab, Saeful disebut-sebut merupakan staf Hasto.
Terkait hal tersebut, Hasto membantah terlibat kasus dugaan suap itu. Hasto menyebut ia telah menjadi korban tudingan tak benar.