Cacar Monyet di RI Bertambah Jadi 28 Kasus, Semua Berjenis Kelamin Laki-laki

4 November 2023 11:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cacar monyet. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacar monyet. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 28 kasus positif total cacar monyet (Mpox) di Jakarta, berdasarkan data harian 3 November 2023 pukul 19.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, semua penderita berjenis kelamin laki-laki bergejala ringan. Lalu, sebanyak delapan orang berstatus suspek atau terduga bergejala cacar monyet.
"Kasus positif aktif 27 orang, satu kasus sudah sembuh, tingkat positif PCR 29 persen," ujar Ngabila dilansir Antara, Sabtu (4/11).
Dinkes DKI Jakarta memastikan seluruh fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) siap menangani pasien kasus cacar monyet ini.
"Semuanya sudah siap untuk menangani kasus cacar monyet dan gratis," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati saat dikonfirmasi.
Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawat. Foto: Pemprov DKI Jakarta
Ani menyebut ada 31 RSUD milik Pemprov DKI yang siap melakukan perawatan dan isolasi pasien cacar monyet. Sementara untuk deteksi dini kasus cacar monyet dilakukan melalui puskesmas-puskesmas yang tersebar di seluruh Jakarta.
ADVERTISEMENT
Orang yang diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri, kata Ani, merupakan orang yang suspek (terduga) kasus cacar monyet, atau orang yang memiliki gejala. Jika kondisi rumah orang tersebut tidak memungkinkan untuk isolasi, maka akan diarahkan ke rumah sakit yang sudah disediakan Pemprov DKI.
"Kalau ada gejala kita ajukan isolasi, kalau rumahnya tidak memungkinkan isolasi kita sediakan rumah sakit," jelasnya.
Isolasi pasien cacar monyet di rumah sakit terus berlangsung hingga ruam yang muncul di kulit orang tersebut sudah mengering dan dipastikan tidak muncul lagi. Biasanya, masa itu mulai ketika sudah menjalani isolasi selama tiga minggu.
Pemprov DKI terus menggencarkan penelusuran kontak demi memutus rantai penularan kasus cacar monyet. Dinkes DKI juga terus mengawasi kelompok yang berisiko tertular.
ADVERTISEMENT
Saat penelusuran, Dinkes DKI mendalami kontak erat seksual dari orang-orang yang berhubungan dengan pasien cacar monyet untuk diperiksa di laboratorium. Jika hasilnya positif maka akan langsung direkomendasikan untuk isolasi di rumah sakit.
"Lalu kalau belum positif, masih suspek kita monitor selama dia belum ada gejala kritis yang muncul," ucap Ani.