Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Cak Imin soal Pemicu Gagal Jadi Cawapres Prabowo: Buminya Bagus, Langitnya Gelap
23 September 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bacawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin ) bicara tentang restu langit dan bumi untuk maju di pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Cak Imin mengatakan, saat dirinya hendak berpasangan dengan Prabowo Subianto, seolah ia tidak mendapat restu langit yang diartikan sebagai restu dari Yang Maha Kuasa.
Dan hal itu, berbeda saat ia berpasangan dengan Anies Baswedan (Amin) yang seolah direstui oleh langit dan bumi.
"Kalau PKB yang kedua, itu tugasnya sulit. Kenapa? Menyambungkan berita langit dan berita bumi. Nah, hanya orang-orang PKB yang tahu itu, menyambungkan berita langit dengan berita bumi. Nah langitnya baik kok buminya enggak baik? Berita bumi baik, lho langitnya kok enggak baik?," kata Cak Imin di Rumah Relawan Nasional Anies-Cak Imin di Jakarta Selatan, Sabtu (23/9).
"Ini ternyata AMIN ini, langitnya baik, buminya baik. Saya ketemu, perintah kiai sejak tahun 2021, diperintah Kiai di Makkah tahun lalu, diperintah kiai di Jawa Tengah, tapi kita anggap itu inventaris langit karena kita lihat di buminya kok belum ada tanda-tanda gitu. Langitnya terang, buminya gelap. Nah saya dengan Pak Prabowo juga gitu, buminya bagus, tapi langitnya gelap. Kira-kira begitu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Cak Imin menuturkan, saat berkomunikasi dengan Anies, dirinya juga merasakan sejumlah kecocokan.
"Akhirnya kita cocok-cocokan. Nah kalau ingin ilmu mencocokkan langit dan bumi, nah ikut saya. Tidak mudah mencocokkan langit dan bumi. Insyaallah kita direstui langit dan direstui bumi," ucap Cak Imin.
Selain itu, Ketum PKB itu menuturkan, partainya juga ibarat seperti air yang akan terus mendukung proses pemerintahan berjalan dengan baik hingga masa jabatan habis.
"Kalau PKB, saya dan PKB itu ibaratnya dua. Yang pertama, ibaratnya aliran air. Aliran air, cita-cita PKB itu harus terus mengalir, tidak boleh berhenti. Bersama SBY 10 tahun mengalir, semaksimal mungkin mengalir. Bersama Pak Jokowi hampir 10 tahun mengalir, tidak boleh berhenti," tutur Cak Imin.
Ia pun yakin jika Anies menang di 2024, akan terjadi gelombang perubahan yang dibutuhkan masyarakat
ADVERTISEMENT
"Insyaallah bersama Mas Anies akan deras mengalir. Kira-kira begitu, menjadi gelombang perubahan dan perbaikan. Kira-kira begitu, itu kira-kira air," pungkas Cak Imin.