Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Calon Pemimpin Baru Hizbullah Diduga Hilang usai Gempuran Israel di Beirut
6 Oktober 2024 10:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Calon kuat pengganti pemimpin Hizbullah , Hashem Safieddine, dilaporkan hilang dan tidak dapat dihubungi sejak Jumat (4/10) lalu. Menurut sumber keamanan Lebanon, ia hilang kontak setelah serangan udara Israel yang diduga menargetkan tokoh tersebut.
ADVERTISEMENT
Israel melancarkan serangan besar di pinggiran selatan Beirut pada Kamis (3/10) malam, yang menurut laporan Axios menyasar Safieddine di sebuah bunker bawah tanah.
Sumber-sumber keamanan Lebanon menyebutkan, serangan sejak Jumat di kawasan Dahiyeh telah mempersulit tim penyelamat untuk menyisir lokasi dan mencari korban.
Hingga kini, Hizbullah belum memberikan pernyataan resmi terkait keberadaan Safieddine.
Tewasnya Nasrallah dalam serangan udara Israel pada 27 September mengakibatkan kekosongan kepemimpinan di tubuh Hizbullah.
Jika benar hilangnya Safieddine terkonfirmasi, ini akan kembali menjadi pukulan berat bagi Hizbullah dan Iran yang selama ini menjadi pendukung utama kelompok tersebut.
Israel telah mempercepat invasi militernya di Lebanon dalam beberapa pekan terakhir. Aksi itu kian mengikis kepemimpinan senior Hizbullah.
Konflik di Lebanon telah meluas. Israel melakukan serangan udara di Tripoli pada Sabtu (5/10), menjadikannya serangan pertama di wilayah utara tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, delapan serangan juga menghantam pinggiran selatan Beirut, termasuk di dekat bandara utama negara itu.
Hingga kini Israel mengeklaim telah menewaskan 440 pejuang Hizbullah dalam operasi darat di Lebanon selatan dan menghancurkan lebih dari 2.000 target.
Di sisi lain, Hizbullah belum mengungkap jumlah korban di pihak mereka.
Serangan terbaru Israel merupakan bagian dari pengeboman besar-besaran Israel di Lebanon. Mereka ingin mengakhiri serangan Hizbullah yang telah menghantam Israel utara sejak 8 Oktober lalu.