Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Cara Pembobol Kartu Kredit Raup Ratusan Juta dengan Tipu 50 Nasabah
7 September 2018 19:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB

ADVERTISEMENT
Subdit Dirkrimum Polda Metro Jaya menangkap enam orang pembobol kartu kredit yang beroperasi di wilayah Jakarta Selatan dan sekitarnya. Dalam melancarkan aksinya, mereka terlebih dahulu bekerja sama dengan oknum pemasaran kartu kredit.
ADVERTISEMENT
Wadirkrimun Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (7/9) mengatakan, enam pelaku yakni EA alias Enos (19), F (31) alias Frans yang merupakan ayahnya, EA alias Eldin, F alias Fit, Y alias Bedu, dan B, membeli data nasabah dari R, yang hingga kini masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Sementara F, merupakan otak komplotan yang pernah ditangkap untuk aksi serupa beberapa tahun lalu.
"Setelah mendapat data dari R, pelaku kemudian menyortir satu persatu, nasabah mana yang kartu kreditnya masih aktif untuk dihubungi oleh Enos," jelas Ade.
Enos kemudian berpura-pura menjadi pegawai bank, lalu mengatakan kepada korban ada transaksi mencurigakan dari kartu kredit mereka. Setelah itu, Enos meminta korban untuk menyebutkan tiga hal krusial yang seharusnya tak boleh diberitahukan kepada siapa pun.
ADVERTISEMENT

"Pelaku meminta korban untuk menyebutkan kode expired, dan CVV kartu kredit. Setelah itu, pelaku meminta korban menyebut OTP (One Time Password), yang dikirimkan melalui SMS," kata Ade.
Setelah mendapatkannya, kode OTP tersebut diserahkan Enos kepada Fit dan I, yang siap melakukan transaksi dengan menggunakan aplikasi tertentu untuk membeli pulsa.
"Akhirnya dapat, masuk kodenya sehingga bisa dilakukan transaksi. Mereka berhasil membeli pulsa sejumlah Rp 25 juta , itu bonus yang pertama. Bonus yang kedua adalah mereka membobol kartu debit nasabah dengan datanya, mereka berupaya untuk masuk ke email dengan aplikasi mobile banking dari beberapa bank," kata Ade.
Dari sana, mereka mendaftarkan diri menggunakan nomor ponsel. Begitu menerima email dari pihak bank, dari sana pelaku mengetahui, nasabah kartu kredit ini rupanya juga memiliki rekening lain.
ADVERTISEMENT
"Nomor rekening itu dia ikuti berdasarkan nomor HP. Mereka pindahkan Rp 100 juta dari rekening korban ke rekening penampung. Ini lah cara mereka membobol kartu kredit dan rekening masyarakat yang dibeli dari tersangka R," ungkap Ade.
Enam pelaku utama berhasil ditangkap polisi pada Minggu (2/9) di Palembang, Sumatera Selatan. Kini, polisi masih mengejat R bersama I dan W, yang diduga ikut menjadi pihak ketiga yang menjual data kartu kredit nasabah ke komplotan ini.