Carina Joe, Ilmuwan Indonesia yang Ikut Kembangkan Vaksin AstraZeneca di Oxford

31 Juli 2021 18:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Carina Joe. Foto: Instagram/desrapercaya
zoom-in-whitePerbesar
dr. Carina Joe. Foto: Instagram/desrapercaya
ADVERTISEMENT
Belakangan, publik dibuat bangga dengan hadirnya ilmuwan Indonesia Indra Rudiansyah yang ikut mengembangkan vaksin AstraZeneca. Namun ternyata, tak hanya Indra saja ilmuwan Indonesia yang terlibat dalam pembuatan vaksin tersebut, ada juga sosok dr Carina Joe.
ADVERTISEMENT
dr Carina Joe ini dikenalkan oleh Duta Besar Indonesia untuk Inggris, Desra Percaya, sebagai sosok yang berkontribusi dalam pengembangan vaksin AstraZeneca.
"Mas Indra dan dr Carina berani mengambil inisiatif menjadi bagian tim proses uji klinis mau pun lead scientist teknologi mempercepat produksi vaksin AZ," kata Desra di akun Instagramnya, dikutip kumparan pada Sabtu (31/7).
Carina merupakan wanita Indonesia yang memimpin riset pengembangan vaksin AstraZeneca skala besar di Jenner Institute, Universitas Oxford. Dia adalah peneliti postdoctoral yang tergabung di Nuffield Department of Clinical Medicine.
Dalam tayangan live di akun Instagram, Desra berbincang dengan Carina. Dalam kesempatan itu Carina mengungkapkan perasaannya saat mendapatkan proyek vaksin AstraZeneca ini, yakni merupakan suatu tanggungjawab yang besar.
ADVERTISEMENT
"Saya seperti dapat tanggungjawab yang besar ya pak, karena saya pikir hasil kerjanya bakal punya pengaruh langsung untuk kehidupan masyarakat langsung secara global," kata Carina.
Dia bercerita, ada susah senangnya adalah proses pembuatan vaksin AstraZeneca. Susahnya, ia harus bekerja 7 hari dalam seminggu. Di mana, setiap harinya lebih dari 12 jam ia bekerja.
"Tanpa libur, satu setengah tahun itu. Itu susahnya," kata dia.
Sementara hal yang menyenangkannya, kata dia, vaksin tersebut saat ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat luas. Dia mengatakan, vaksin astrazeneca sudah disetujui di 178 negara di seluruh dunia.
"Sampai awal Juli ini vaksin ini sudah digunakan 700 juta dosis di seluruh dunia, kita sudah menyelamatkan puluhan ribu nyawa manusia. Jadi saya senang dengan hasil kerja saya, saya bisa lihat langsung hasilnya," ucap dia.
Ilustrasi Vaksin COVID-19 Astrazeneca. Foto: Shutter Stock
Diketahui, Vaksin AstraZeneca saat ini juga merupakan salah satu vaksin yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM. Vaksin ini sudah digunakan di Indonesia bersama dengan Sinovac dan vaksin lainnya.
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum itu, vaksin buatan Oxford ini sudah mendapat persetujuan dan masuk ke dalam daftar penggunaan darurat (EUL) WHO per Februari 2021 lalu.
Berdasarkan hasil uji klinis, satu suntikan vaksin ini ampuh untuk melindungi tubuh dengan mengurangi kemungkinan terserang penyakit. Hal ini juga mengurangi kebutuhan seseorang untuk dirawat di rumah sakit.
Bagaimana sebenarnya cara kerja vaksin Oxford Astrazeneca pada tubuh manusia?
Bahan-bahan vaksin AstraZeneca adalah gen protein dari permukaan virus corona yang kemudian dimasukkan ke dalam virus yang tidak berbahaya. Ramuan tersebut kemudian disuntikkan ke dalam tubuh manusia.
Vaksin akan masuk ke dalam sel-sel dalam tubuh dan mulai memproduksi duri-duri protein di sekeliling sel. Sistem imun tubuh akan merespons kehadiran protein itu dan mulai membentuk antibodi dan mengaktifkan sel T untuk membunuh sel-sel yang mengandung protein virus corona.
ADVERTISEMENT
Jika nantinya pasien terkena virus corona, antibodi dan sel T akan segera mengenalinya dan mematikan virus tersebut.