Cegah Gangguan ke Ustaz, Polisi di Jabar Wajib Salat Subuh di Masjid

7 Februari 2018 12:52 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perintah Bhabinkamtibmas salat Subuh (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Perintah Bhabinkamtibmas salat Subuh (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Polda Jabar bergerak cepat mengantisipasi keresahan di masyarakat. Akhir-akhir ini muncul desas desus adanya teror orang gila yang mengincar ustaz dan ulama. Dua kejadian di Bandung menjadi contoh.
ADVERTISEMENT
Program polisi wajib salat Subuh berjemaah kemudian digelar Polda Jabar. Kebijakan ini sebenarnya sudah lama, tetapi baru diresmikan pekan ini.
Menurut Dirbinmas Polda Jabar Kombes Badya Wijaya dalam keterangannya kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (7/2) sebenarnya gerakan salat Subuh berjemaah ini sejak dahulu sudah dilakukan. Namun menjawab rasa keamanan bagi masyarakat, diterbitkan edaran resmi.
"Ini kan menjaga Kamtibmas masyarakat. Semakin dekat dengan masyarakat, semakin aman masyarakat," beber Badya.
Menurut dia, ada 4 ribu Bhabinkamtibmas di Jabar. Belum lagi ditambah personel kepolisian yang lain. Kemudian anggota polisi, salat di masjid diminta dengan seragam, tentunya memberikan ketenangan kepada masyarakat.
"Ini dalam rangka menghadirkan Polri ke tengah masyarakat. Bersilaturahmi," beber dia.
Tak ada kaitan khusus dengan kasus penyerangan orang gila. Bagi Badya, sudah menjadi kewajiban seorang polisi melindungi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin melayani dan memberi aman masyarakat. Mohon bantuannya," tutup dia.
Masjid Al Azhar (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Al Azhar (Foto: Raga Imam/kumparan)