Cerita Awal Mula Ide Pocong Viral di Sukoharjo hingga Akhirnya Dibebastugaskan

2 April 2020 18:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pocong di Sukoharjo untuk antisipasi virus corona tahun 2020. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pocong di Sukoharjo untuk antisipasi virus corona tahun 2020. Foto: Istimewa
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warga Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mendandani Wawan dan Deri dengan kain kafan hingga menyerupai pocong.
Dua orang yang juga warga setempat itu didandani menjadi pocong untuk menjaga desa dari penyebaran COVID-19 atau virus corona. Harapannya, kedua pocong viral itu bisa menjadi momok bagi warga luar yang akan masuk ke desa mereka. Foto tersebut diambil pada akhir Maret 2020.
Bagi warga setempat, ide membuat pocong untuk menjaga desa itu bukan sesuatu yang baru. Pada 2019 lalu, warga juga pernah membuat pocong untuk perayaan malam satu suro.
Foto viral pocong berjaga di depan gapura Desa Kepuh, Sukoharjo yang diambil pada acara Malam Satu Suro tahun 2019 Foto: Dok. Istimewa
Foto pocong pada 2019 itu viral di media sosial. Namun, warga sempat kecewa lantaran narasi yang menyertai foto itu malah menyebut lokasi pocong ada di sebuah desa di Purworejo, Jawa Tengah.
Karena foto pocong 2019 itu viral, akhirnya warga membuat kembali pocong untuk antisipasi corona akhir Maret 2020 kemarin.
"Senin (30/3) kami mulai (bikin pocong), tapi di jalan kampung. Sekalian klarifikasi, menunjukkan lokasi asli di desa kami," ujar Anjar Panca, salah satu warga setempat kepada kumparan, Kamis (2/4).
Pocong buatan itu tak hanya menjadi perbincangan warganet di Indonesia. Kedua pocong itu juga berhasil menyedot perhatian warganet di Korea Selatan. Bahkan, beberapa saluran televisi lokal dan laman internet di Korsel memberitakan pocong tersebut.
Televisi lokal Korsel seperti MBC dan JTBC memberitakan pocong itu. Berita-berita itu kemudian dibahas oleh YouTuber Korea Roemit. Ia mengatakan warganet Korsel juga memberikan respons positif terhadap dua pocong itu.
"Maksud dan tujuan kami memang ingin membantu pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah untuk mencegah peredaran virus corona," ujar Anjar.
Anjar bercerita, foto pocong 2019 itu bisa kembali viral lantaran keisengannya mengunggah foto itu ke WhatsApp grup dan story WhatsApp.
Foto itu diunggah berbarengan dengan gambar-gambar viral soal lockdown lokal yang dilakukan desa-desa di Indonesia. Sementara di desanya hanya memberlakukan jam malam.
"Lalu saya iseng upload foto yang viral tersebut di story WA, dan grup WA lokal dengan caption, Portal Anti Mainstream," ujar Anjar.
Sementara itu, pocong baru yang dibuat Maret 2020 mulai beroperasi pada pukul 19.00-21.00 WIB. Waktu tersebut dipilih agar anak-anak serta remaja setempat tetap berada di rumah untuk belajar.
Menurut Anjar, viralnya pocong itu menjadi magnet bagi warga sekitar. Banyak warga ingin menyaksikan secara langsung bagaimana wujud pocong penjaga desa itu. Namun karena antusiasme berlebih dari warga, akhirnya pocong viral itu dibebastugaskan per hari ini, Kamis (2/4).
"Atas pertimbangan keselamatan dan segala macam, kami memutuskan untuk menyudahi kegiatan tersebut per hari ini," ujar Anjar.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!