Cerita Biarawati asal Padang Bersalaman dengan Paus Fransiskus: Tangannya Lembut

5 September 2024 8:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu suster yang berkesmpatan untuk menjabat tangan Paus Fransisikus dalam audiensi umum di Gereja Katedral.  Foto: Priscilla Brenda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu suster yang berkesmpatan untuk menjabat tangan Paus Fransisikus dalam audiensi umum di Gereja Katedral. Foto: Priscilla Brenda/kumparan
ADVERTISEMENT
Suara cekikik Suster Putri Veronica terdengar nyaring saat ditanya bagaimana kesannya setelah berjabat tangan dengan Paus Fransiskus. Ia begitu senang dan tak menyangka bisa mendapatkan kesempatan bertatap muka hingga memegang tangan Paus Fransiskus.
ADVERTISEMENT
"Sebenernya, tidak menyangka bahwa saya juga bisa berkesempatan (bertemu Paus Fransiskus). Awalnya saya tidak berharap dapat duduk di sini," ungkap Suster Veronica saat ditemui kumparan usai audiensi umum di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9).
"Rasa senang bahwa saya bisa memegang tangan paus.Meskipun sebentar begitu," tambahnya.
Ia turut menceritakan bagaimana tekstur tangan pemimpin tertinggi umat katolik di dunia.
"Tangganya lembut, lembab, empuk dan seperti Mochi," sambil terkekeh Suster Veronica bercerita.
Paus Fransiskus menyapa para jemaat saat tiba di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
Selain merasakan kelembutan tangan seorang Paus, Suster asal Padang ini juga merasakan makna mendalam mengenai jabat tangan tersebut. Ia merasakan bahwa seorang Paus tetaplah manusia.
"Ternyata tangan Paus sama seperti tangan manusia. Saya kira tangan Paus akan seperti santo-santa (Orang-orang beriman)," tambahnya sambil terharu.
ADVERTISEMENT
Veronica merupakan salah satu suster yang mewakili ordo Santa Ursula pada dialog rohaniwaan di Indonesia dengan Paus Fransiskus. Awalnya Ia tidak percaya bisa memenangkan undian untuk pergi bertemu Paus. Ada rasa senang dan sedih bercampur dalam dirinya.
Paus Fransiskus foto bersama usai menghadiri pertemuan dengan pemuda schollas occurrentes di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
"Rasa senang juga ada, cuma juga ada rasa deg-degan hingga sedih. Sedih karena Ia (Paus Fransiskus) sudah tua tapi mau mengorbankan dirinya melihat umat yang dari Indonesia,' jelas Suster yang berusia 24 tahun.
Bagi Veronica sifat Paus Fransiskus yang perlu diteladani sungguh-sungguh adalah kesederhanaan dan ketulusan.