Cerita Diah, Perawat di Bekasi yang Nyambi Jadi Driver GrabBike

26 Maret 2018 13:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diah Apriyanti. (Foto: Instagram @diahapriyanti88)
zoom-in-whitePerbesar
Diah Apriyanti. (Foto: Instagram @diahapriyanti88)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Diah Aprianti (29) perempuan asal Cibubur, Jakarta Timur itu melihat HP yang dipegangnnya. Tak lama kemudian, perempuan berseragam GrabBike itu bergegas memacu motornya.
ADVERTISEMENT
Diah bukanlah driver ojek online biasa, dia adalah seorang perawat yang bekerja di Rumah Sakit Jatisampurna, Bekasi. Diah biasa mengunggah kegiatannya di akun Instagram @Diahapriyanti88, misalnya foto-foto saat dia menggunakan seragam perawat dan jaket GrabBike.
Seperti yang diunggahnya pada Minggu (25/3). Dalam unggahan tersebut tampak dua foto Diah tengah mengenakan seragam perawat dan jaket Grab.
"Dua profesi yang berbeda adalah pengalaman yang baru dan luar biasa. Yang tak terduga dan saya menikmatinya," tulis Diah dalam keterangan foto.
Saat dihubungi kumparan (kumparan.com) Senin (26/3), Diah mengatakan sudah hampir satu tahun ia menjadi driver GrabBike. Ia mengaku menjadi driver Grab murni keinginannya sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain.
Dia mendaftar menjadi driver melalui email pada Februari 2017. Beberapa bulan setelah itu Diah mendapat balasan dari pihak Grab untuk mengikuti tes.
ADVERTISEMENT
"Email saya dibalas dan diminta untuk ikut tes driver dan bawa berkas lengkap. Saya tes dari pagi sampai sore di daerah Cawang dan akhirnya saya lolos," ujarnya saat dihubungi kumparan.
Meski Diah sudah disibukkan dengan pekerjaannya sebagai perawat di rumah sakit, tetapi ia tetap semangat tanpa mengeluh melakoni profesi keduanya sebagai driver GrabBike.
"Saya sudah menjadi perawat selama enam tahun dan pindah-pidah. Kenapa saya memilih nyambi sebagai driver karena memang saya hobinya di jalanan, jarang di rumah intinya suka main. Alhamdulillah bawa penumpang 3 sampai 5 waktu itu. Saya biasa ngeGrab kalau habis pulang dinas perawat atau saat libur," ujar wanita asal Cibubur itu.
Jam dinas perawat yang tiga shift, membuat Diah tak punya waktu pasti untuk menarik penumpang. Namun yang pasti ia mengaku bisa menjadi driver GrabBike 3 sampai 4 kali dalam seminggu.
ADVERTISEMENT
"Kalau masuk dinas perawat pagi, saya biasa narik penumpang pukul 15.00 WIB sampai 21.00 WIB. Tapi kalau masuk dinas siang saya biasa ngeGrab dari pukul 05.30 WIB sampai 09.00 WIB. Sedangkan kalau hari libur dinas, saya punya waktu lebih banyak lagi untuk narik," tutur alumni Akper Yayasan Jalan Kimia.
Selama menjadi driver GrabBike, Diah mengaku mendapat banyak pengalaman, baik suka maupun duka. "Ada penumpang yang minta bawa motor sendiri, ada yang suka bayarnya dilebihin, dan banyak juga penumpang yang nanya-nanya saya kerja apa sebenarnya,"ujarnya.
Menjadi driver GrabBike di waktu libur dinas, Diah bisa membawa pulang uang sebesar Rp 150 ribu. Tetapi jika sedang sepi ia hanya membawa uang Rp 60 ribu.
ADVERTISEMENT
"Saya kebetulan belum menikah. Pernah bawa penumpang paling jauh itu ke AEON Tangerang. Paling banyak sehari bawa 12 penumpang itu juga kalau waktu libur dari pagi sampe siang, nanti sore lanjut lagi sampai malam," katanya.
Diah mengatakan tujuannya mengunggah foto tersebut, supaya bisa dijadikan inspirasi perempuan di luar sana dan agar tidak dipandang lemah oleh laki-laki.
"Perempuan tidak cuma bisa di rumah dan dapur saja, tetapi bisa menjalankan pekerjaan seperti apa yang dilakukan seorang laki-laki," tutupnya.
Unggahan Diah itu kemudian menyita perhatian publik hingga viral di media sosial. Berbagai komentar serta pujian dari warganet juga turut membanjiri unggahan tersebut.
"Salut banget ka," komentar @isnaeni725.
"Semangat suster Diah, apapun profesi kita kalau dikerjakan dengan hati ikhlas insyaAllah itu bernilai ibadah," komentar @sakhi_sprei.
ADVERTISEMENT
"Salam satu aspal mba," komentar @ dajaay.
"Istimewa," komentar @ tinggikuideal7.