Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cerita JK Bantu Evakuasi WNI Saat Gempa dan Tsunami Besar di Jepang pada 2011
10 Mei 2022 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penghargaan ini merupakan kelas penghargaan Order of The Rising Sun tertinggi di Jepang dan JK merupakan penerima pertama dari Indonesia. JK dianggap berperan dalam peningkatan hubungan dan persahabatan antara kedua negara.
Salah satu kontribusi JK yang dianggap signifikan oleh Jepang adalah keterlibatannya dalam upaya rekonstruksi Jepang akibat Gempa Bumi Bagian Timur pada Tohoku 2011.
“Beliau terus memberikan perhatiannya pada upaya rekonstruksi Jepang akibat Gempa Bumi Bagian Timur (Tohoku) 2011, di antaranya menghadiri Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait Penanganan Bencana sebagai perwakilan Indonesia yang diselenggarakan di Jepang,” demikian tertulis di situs Kedutaan Besar Jepang di Indonesia.
Dalam press brief yang dilakukan KBRI Jepang pasca-penyerahan penghargaan oleh Kaisar Naruhito, JK menceritakan pengalamannya terkait gempa bumi yang mengguncang Tohoku dan memicu tsunami Fukushima 2011 lalu.
ADVERTISEMENT
Saat itu, JK dan sejumlah perwakilan Indonesia lainnya tengah berada di Tokyo dalam suatu kunjungan. JK sempat merasakan guncangan hebat ketika ia sedang makan siang bersama rekan-rekannya.
“Bencana tahun 2011 ini kebetulan saya ada di Tokyo, tsunami Fukushima itu. Kami sedang makan siang dan terus terjadi gempa. Kita keluar, di situlah saya melihat bagaimana cara pemerintah dan masyarakat mengatasi masalah bila ada bencana,” papar JK.
“Mereka secara teratur berkumpul di suatu taman dan kami ikut ke situ, menunggu 3 jam, sampai berhenti,” tambahnya.
Jusuf Kalla mengaku turut berperan aktif dalam membantu KBRI Jepang mengevakuasi ratusan WNI yang saat itu berada di sekitar Fukushima. Ia pun mengungkapkan cara unik yang ia gunakan untuk menarik perhatian dan mengumpulkan orang-orang Indonesia di daerah pengungsian.
ADVERTISEMENT
“Saya turut membantu kedutaan pada waktu itu untuk mencari orang Indonesia untuk dapat dibawa pulang ke Tokyo, kemudian dibawa pulang ke Indonesia,” ujarnya.
“Waktu itu saya minta untuk dikirim tiga mobil dan membawa speaker (yang memutar) lagu-lagu Indonesia, termasuk Indonesia Raya, keliling di daerah pengungsian. Hanya dalam beberapa jam orang-orang Indonesia sudah berkumpul, besoknya sudah mulai dievakuasi ke Tokyo,” jelasnya sambil tertawa kecil.
Penulis: Airin Sukono