Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Cerita Kakek Maksum, Tukang Becak Naik Haji
28 Juli 2017 16:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Menunaikan ibadah haji menjadi impian bagi semua umat muslim. Tak terkecuali Maksum bin Wahab, pria renta berusia 79 tahun.
ADVERTISEMENT
Kesungguhan usaha dan doanya membuahkan hasil yang positif. Tahun ini dipastikan dirinya berangkat ke Mekah menunaikan rukun Islam kelima tersebut.
Kamis, 27 Juli 2017, rumah pria yang juga bekerja sebagai tukang becak itu tampak lebih ramai dari biasanya. Rumah kecil di gang sempit di daerah Kapasan Samping, Kelurahan Kapasan, Simokerto, Surabaya, Jawa Timur, itu disesaki aktivitas ibu-ibu yang menata piring dan menyiapkan makanan untuk porsi orang banyak. Mereka sedang mengadakan selamatan untuk keberangkatan Maksum ke Tanah Suci.
"Tidak berhenti bagi saya mengucap syukur Alhamdulillah karena akan ke Mekah dan Kakbah langsung. Ini mimpi yang akan menjadi kenyataan," kata Maksum seperti dilansir Antara.

Matanya mulai berkaca saat menceritakan kisahnya sampai bisa mengumpulkan biaya berangkat haji. Ingatannya beralih ke mendiang istri tercinta, Zainab, yang dipanggil Sang Khalik pada 1996 silam.
ADVERTISEMENT
Kepergian istrinya itulah yang menguatkan niat kakek kelahiran tahun 1938 itu berangkat haji. Di tahun yang sama ia membuka rekening pertamanya di bank.
"Saya bilang ke petugas bank mau buka rekening untuk pergi haji. Saya menabung di Simpedes BRI yang ada di dekat rumah. Pertama kali membayar dulu Rp 800 ribu," ujar Maksum
Hasil dari menarik becak ia sisihkan antara Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta tiap bulan untuk tabungan haji ya. Meski begitu tak lupa ia tetap berbagi dengan menyumbangkan sebagian rezekinya ke panti asuhan jika mendapat rezeki tambahan.

Pada tahun 2010, total tabungannya sudah mencapai Rp 20 juta dan memutuskan untuk mendaftar haji. Tujuh tahun berselang, Allah mengabulkan doa dan usahanya. Dirinya mendapat giliran untuk berangkat ke Tanah Suci sesuai daftar tunggu.
ADVERTISEMENT
"Saya hanya bisa pasrah dan tawakal, kapan saya bisa berangkat. Syukurlah tahun 2017 ini ternyata dikabulkan," katanya.
Maksum selalu bersyukur meski hanya bekerja sebagai tukang becak, baginya pekerjaan ini yang membuka pintu rezekinya.
"Dari dulu saya sudah mbecak. Karena dari becak inilah saya hidup dan bisa seperti sekarang," tambah ayah 14 anak ini.

Maksum dijadwalkan berangkat dari Bandara Internasional Juanda pada Sabtu, 29 Juli 2017. Ia berangkat bersama rombongan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Muhammadiyah Surabaya.
Ali Fauzi, Sekretaris KBIH Muhammadiyah Surabaya, mengaku kagum dan bangga melihat perjuangan Maksum untuk bisa pergi haji. Menurutnya, sosok kakek 79 tahun itu merupakan figur yang inspiratif.
"Pak Maksum adalah inspirasi dan panutan. Jangan hanya karena profesinya pengayuh becak, namun pesimistis untuk bisa berangkat haji. Luar biasa beliau ini," puji Ali Fauzi.
ADVERTISEMENT
Bila Ada ingin mengatahui berita-berita viral lainnya, silakan follow topik Viral di kumparan.