Cerita Keluarga yang Syok Dapat Kabar Burhanis Dianiaya Hingga Tewas di Pati

8 Juni 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
Suasana rumah duka BH, bos rental mobil yang jadi korban main hakim sendiri di Pati, di bilangan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2024). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah duka BH, bos rental mobil yang jadi korban main hakim sendiri di Pati, di bilangan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2024). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Keluarga syok mendengarkan kabar peristiwa nahas yang dialami Burhanis (52), bos mobil rental yang tewas dikeroyok warga di Pati, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Tak ada yang menyangka, kepergian Burhanis bersama 3 rekannya ke Pati untuk melacak mobil rental yang hilang berujung maut.
“Ya, syok, lah,” kata Suhardi, kakak tertua Burhanis kepada kumparan di rumah duka, Sabtu (8/6).
Peristiwa berdarah yang menimpa Burhanis terjadi pada Kamis (6/6) sekitar pukul 17.00 WIB. Sementara Suhardi dan keluarga di Jakarta baru mendapatkan kabar pukul 23.oo WIB.
Mobil bewarna putih yang jadi sasaran amuk massa main hakim sendiri di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Jumat (7/6/2024). Foto: Dok. Istimewa
Istri Burhanis menerima telepon dari Polres Kemayoran yang melanjutkan pesan duka dari Polres Pati.
“Dia ngabarin ke sini, kan, bahwasanya ini keluarganya ada musibah gitu kan, di Pati,” cerita Suhardi.
Selang beberapa waktu kemudian, Suhardi juga menerima panggilan telepon dari Pati. Telepon yang mengabarkan dan meminta keluarga untuk teguh hati atas peristiwa yang dialami Burhanis.
ADVERTISEMENT
“Enggak lama kemudian, entah dari mana dapatnya nomor saya, ada yang ngasih ke Polsek Pati itu, terus menelepon saya. 'Mohon maaf saya mau ngomong' gitu, kan, informasi gitu kan, 'kejadian begini-begini, kejadian ini', ceritakan lah Polsek Pati itu, seperti yang saya ceritakan tadi. 'bapak mohon sabar, ya’,” ujar Suhardi mengulangi kalimat duka tersebut.
Setelah mendapat pemberitahuan, keluarga dan Suhardi kemudian mengirim 3 saudara ke Pati. Mereka menjemput dan menyelesaikan administrasi di RSUD Pati.
Suhardi bercerita, adiknya ke Pati bersama tiga anak buahnya untuk melacak mobil lewat bantuan GPS yang disewakan. Setelah sampai dan menemukan mobil yang dicari, Burhanis dkk langsung membuka dengan kontak cadangan yang dimilikinya.
Suasana rumah duka BH, bos rental mobil yang jadi korban main hakim sendiri di Pati, di bilangan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2024). Foto: Hedi/kumparan
Tapi nahas, dia malah diteriaki maling hingga berujung pengeroyokan. Burhanis tewas, sementara 3 rekannya mengalami luka.
ADVERTISEMENT
“Kejadiannya itu istilahnya itu kan adik saya ini kan, katakanlah dikeroyok, diteriaki istilahnya, gitu kan. Diteriakin karena memang adik saya ini kan megang kunci sendiri kan, nah megang kunci sendiri, ambil mobil istilahnya, gitu kan, mobil rental. Ya, sayangnya cuma barangkali kurang koordinasi dengan warga sana,” ungkap Suhardi.
“Memang mobil, mobil adik saya, cuma karena kurang koordinasi itu makanya orang itu teriak, teriak kan, katakan 'itu maling’, gitu kan, akhirnya dikejar lah itu. Dikejar sampai itu terjadi pemukulan,” tambah Suhardi.
Suhardi mengatakan, Burhanis sudah menggeluti usaha rental sekitar 15 tahun. Punya anak buah dan menggunakan GPS untuk melacak mobilitas kendaraannya yang disewa orang.
Tapi Suhardi mengaku tidak tahu permasalahan detail antara adiknya dengan penyewa tersebut.
Suhardi, saudara BH seorang bos rental yang menjadi korban pengeroyokan di Pati, saat ditemui kumparan di bilangan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6/2024). Foto: Hedi/kumparan
“Kurang tahu saya. Saya, kan, masalah enggak begitu paham. Yang jelas adik saya memang usahanya rental. Cuma enggak begitu memahami, apa memang sering nyewa atau bagaimana,” ungkap Suhardi.
ADVERTISEMENT
Keluarga sudah menjemput jenazah Burhanis dan langsung dikebumikan di Karawang pada Jumat (7/6). Sementara anak buahnya saat ini disebut masih menjalani perawatan di RSUD Pati.
Tinggalkan 3 Anak
Burhanis meninggalkan 3 anak. Satu kuliah, lalu duanya masing-masing di bangku SMA dan SMP.
Polisi masih menyelidiki kasus ini. Meski begitu, dua orang warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Sukolilo, sudah ditangkap karena diduga menjadi provokator.
Mereka ditangkap dan diperiksa lebih lanjut atas dugaan pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
"Masih dalam penyelidikan," kata Kabid Hmas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu, Jumat (7/6).