Cerita Ketua RT/RW soal Warganya Diduga Terlibat Bom di Polsek Astana Anyar

12 Desember 2022 12:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus Suherman, Ketua RW tempat terduga teroris bom bunuh diri tinggal di Bandung, Senin (12/12).  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Agus Suherman, Ketua RW tempat terduga teroris bom bunuh diri tinggal di Bandung, Senin (12/12). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggeledahan terhadap rumah terduga teroris di Jalan Karees Kulon, RT 2 RW 5, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Senin (12/12) pagi. Warga tersebut diduga terlibat bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar pada Kamis lalu.
ADVERTISEMENT
Ketua RW 5 Agus Suherman mengatakan, warganya yang diduga terlibat aksi bom bunuh diri berinisial D (37). Ia mengeklaim warga itu sudah tidak terlihat sejak kejadian bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
"Konfirmasi yang berwenang adanya pemeriksaan di warga RT 2 RW 5 menyangkut hal-hal yang belum terbuka kemarin, tetapi pas tadi dari tim inafis, gegana, ada indikasi mengarah keterlibatan tentang kejadian yang di Astana Anyar," ucap Agus saat ditemui di lokasi.
Agus menilai warganya ini memiliki kepribadian yang baik dalam bersosialisasi. Agus pun cukup terkejut dengan penggerebekan rumah warganya yang sehari-hari bekerja sebagai petugas parkir.
"Iya sehari-hari di sini kerja parkir di Ramdan dekat Alfa di jalan Moh Ramdan," ucap Agus.
ADVERTISEMENT
Densus 88 geledah rumah rumah warga yang diduga terlibat bom bunuh diri di Bandung, Senin (12/12). Foto: Arif Syamsul Ma'arif/kumparan
Di tempat yang sama, Ketua RT 2 Yahya, mengatakan, D sempat pergi dari kediamannya usai bom bunuh diri kemarin. Ia menduga D pergi ke wilayah Garut.
"Waktu pas kejadian, saya baru pulang dari kuburan karena ada warga yang meninggal. Dia tuh ada, setelah (bom di Astana Anyar) itu besoknya (gak ada)," ucap Yahya.
Agus menuturkan Densus 88 dan Inafis telah menyita barang bukti seperti pisau, buku, hingga sebuah surat yang diduga pesan perpisahan.
"Tetapi ada beberapa seperti pisau hanya dusnya aja, buku-buku dan yang menyangkut itu. Kami tidak paham dengan yang menyangkut itu, mungkin yang lebih berwenang mereka-mereka ada indikasi seperti pucuk surat isinya perpisahan," pungkas Agus.
Hingga pemeriksaan rumah terduga teroris selesai, pihak kepolisian belum memberikan keterangan terkait penggeledahan ini.
ADVERTISEMENT
Reporter: Arif Syamsul Ma'arif