Cerita Mahasiswa Indonesia di Turki: Enggak Bisa Kemana-mana Lagi

26 Maret 2020 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Konya, Turki.  Foto: Dok. Tezar Aditya Rahman
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Konya, Turki. Foto: Dok. Tezar Aditya Rahman
ADVERTISEMENT
Penyebaran virus corona terus meluas ke berbagai negara, termasuk Turki. Pemerintah Turki telah menutup sekolah dan universitas. Semua kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online.
ADVERTISEMENT
Tezar Aditya Rahman salah satu mahasiswa Asal Indonesia mengatakan kampusnya sudah libur sejak dua pekan terakhir. Dia dan beberapa mahasiswa internasional lainnya tetap berada di asrama kampus.
“Sebagian besar warga Turki (di asrama kampus) sudah pada pulang, cuma warga asing aja di asrama. Karena semua tutup jadi kita enggak ada alasan lagi kemana-mana kecuali ke taman, tapi sekarang ke taman juga dijaga (Polisi) kita disuruh pulang”, kata Tezar kepada kumparan (26/3).
Tezar Aditya Rahman. Foto: Dok. Pribadi
Mahasiswa Seljuk University ini mengatakan, pemerintah Turki cukup tegas untuk meminta warga untuk tidak keluar rumah. Menurut Tezar, sejak kasus pertama COVID-19 pemerintah langsung meliburkan sekolah, dan menutup hampir semua tempat hiburan.
“Cepet banget di sini pemerintahnya, sejak ada kasus COVID-19 pertama, langsung diliburkan sekolah sampai universitas, lalu juga tempat umum semua, termasuk juga restoran, kita hanya bisa beli tapi take away,” kata Tezar.
Suasana di Konya, Turki. Foto: Dok. Tezar Aditya Rahman
Tezar yang tinggal di Konya,Turki, menambahkan, warga di atas usia 65 tahun dan penderita penyakit kronis sangat diimbau tetap berada di rumah. Sementara itu, transportasi umum di Turki masih beroperasi namun ada pembatasan rute dan jam operasional.
ADVERTISEMENT
“Di sini transportasi ada pembatasan operasional, jadi jarang-jarang gitu, yang beda biasanya untuk orang tua di atas 60 tahun itu naik transportasi umum gratis, sekarang harus bayar, ini tujuannya biar mereka enggak kemana-mana,” lanjut Tezar.
Pria berusia 28 tahun ini mengatakan, semua kebutuhan logistik baik itu makanan dan keperluan sehari hari masih mudah diperoleh di berbagai supermarket di sekitar tempat tinggalnya.
“Di sini enggak ada panic buying, di supermarket bahan makanan seperti sayur dan buah aman, disini juga hand sanitizer mudah didapat,” kata Tezar.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!