Cerita Ojol saat Bentrok dengan Debt Collector di Bandung

8 Maret 2023 2:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeroyokan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah debt collector dan pengendara ojek online (ojol) terlibat bentrok di kawasan Hegarmanah, Kota Bandung, Selasa (7/3) sore. Ketua Harian Driver Bandung Raya, Amief, menceritakan peristiwa ini berawal saat motor salah satu pengendara ojol, Indra, diambil. Padahal saat itu Indra sedang terbaring di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Keluarga Indra dan beberapa rekannya sesama ojol kemudian meminta keringanan pada pihak debt collector melalui proses mediasi di kantor PT Rajawali. Namun hasilnya permintaan tersebut ditolak oleh pihak debt collector.
"Ternyata di sana tetap tidak bisa [diberi keringanan]. Tetap unitnya mesti di dalam (disita) dan denda mesti dibayar," jelas Amief di Polrestabes Bandung, Selasa (7/3).
Di sela mediasi itulah, kata Amief, tiba-tiba seorang debt collector datang dan diduga jadi provokator untuk memancing amarah pengemudi ojol. Bentrokan pun tak bisa dihindarkan.
"Terjadilah pelemparan. Kita tarik mundur, kita lempar balik. Mereka buka gerbang, ada yang pakai samurai, ada balok, linggis," tuturnya.
Akibat bentrokan itu, sembilan orang pengemudi ojol terluka di tangan, pelipis, hingga leher. Selain itu ada 23 unit motor yang rusak.
ADVERTISEMENT
"Pihak ojol terdata 9 korban, 23 unit motor [yang rusak]," kata dia.
Atas adanya kejadian itu, Amief pun meminta kepada pihak kepolisian untuk menindak tegas debt collector yang telah berbuat kekerasan hingga mengakibatkan sejumlah ojol terluka.
"Kita lari ke rumah bapak kita di sini (Polrestabes Bandung), tindak lanjuti pidana. Daripada di sana terjadi massa lebih banyak lagi," pungkasnya.