Cerita Pedagang di Pasar Kosambi yang Kembali Jualan Usai Kebakaran

31 Mei 2019 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pasar Kosambi pasca dilanda kebakaran. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pasar Kosambi pasca dilanda kebakaran. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Pasca-kebakaran hebat beberapa waktu lalu, Pasar Kosambi di Kota Bandung mulai berbenah. Pantauan kumparan, Jumat (31/5), sebagian besar pedagang telah mulai membuka lapak di depan bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai lahan parkir.
ADVERTISEMENT
Ada juga pedagang yang bahu-membahu secara bersama-sama membangun kembali lapak dagangannya. Nia Kurnia misalnya. Pedagang telur itu baru bangkit lagi dari keterpurukan pasca-kebakaran yang menghanguskan seluruh barang dagangannya.
"(Dagangan) saya di lantai semi-basement habis semua. Sudah hancur, enggak bisa dipakai. Kerugian Rp 80 juta lebih," kata dia.
Nia menuturkan, lapaknya yang sekarang dibangun dengan bantuan sesama pedagang. Dia mengaku bahan membangun lapak berasal dari kantong pribadinya. Untuk sebuah atap saja, kata dia, diperlukan biaya senilai Rp 1,2 juta.
"Kalau enggak (pakai atap) kita panas dan hujan," ujar dia.
Sejumlah pedagang mendirikan lapak sementara untuk dagangannya di Pasar Kosambi. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Kepada pemerintah setempat, Nia berharap Pasar Kosambi bisa segera dibenahi agar para pedagang dapat berjualan kembali dengan tenang.
Begitu juga dengan Evi, pedagang plastik di Pasar Kosambi. Kebakaran meludeskan seluruh rukonya. Dia harus menanggung rugi Rp 200 juta - Rp 300 juta.
ADVERTISEMENT
"Sudah enam tahun jualan di sini (Kosambi). Baru pertama kali kebakaran," ujar Evi. Evi kini harus membangun lagi usaha plastiknya di Pasar Kosambi.
Di lokasi yang sama, Kepala Pasar Kosambi Septie Reza mengatakan, setelah didata kios yang terdampak kebakaran mencapai 216 unit. Dari jumlah tersebut, 187 unit kios difasilitasi lapak sementara. Adapun pedagang terdampak sekitar 600 orang dengan total kerugian mencapai Rp 10 miliar.
"Yang terdampak kemarin ada 216 setelah kita inventarisasi ternyata ada sekitar 187-an yang difasilitasi di penampungan sementara," kata dia.
Suasana lapak sementara di Pasar Kosambi usai musibah kebakaran. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Septie menambahkan, para pedagang telah mulai berjualan di depan bangunan sejak dua hari yang lalu. Namun memang masih ada yang masih membereskan kiosnya.
"Sudah mulai berjualan sejak dua hari yang lalu. Sudah bisa beraktivitas tapi memang masih ada yang beres-beres dan mempersiapkan kiosnya. Kita memperbolehkan mereka membuat atap tapi tidak boleh secara permanen," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Septie berharap lapak sementara para pedagang benar-benar bersifat sementara. Maksimal, kata dia, dalam tiga bulan ke depan para pedagang telah mulai kembali ke lapak sebelumnya.
"Maksimal sekitar tiga bulanan mereka bisa kembali lagi ke lapak dagangnya," tutur dia.