Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cerita Pemudik Pilih Naik Whoosh: Rp 300 Ribu Worth It sih, Dibanding Macet
7 April 2024 15:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Whoosh jadi salah satu alternatif transportasi di mudik tahun ini. Pada Minggu (7/4), Whoosh di Halim terpantau ramai.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pemudik yang hendak ke Bandung dan sekitarnya tampaknya memilih naik Whoosh dibanding transportasi lain seperti kereta dan travel. Salah satu penyebabnya menghindari kemacetan mudik lebaran.
Sabrina dan Rehan, pemudik dari Jakarta yang hendak kembali ke kampung halaman mereka di Bandung Timur pun punya alasan serupa.
“Whoosh lebih cepet, satu jam agak worth it aja sih. Apalagi sekarang lagi peak season, pasti tol-nya macet kan. Jadi walaupun harganya lebih mahal sekarang, jauh lebih worth it naik Whoosh sih,” ujar Sabrina saat menunggu keberangkatan di stasiun KCIC Halim.
Rehan setuju. Ia menimpali, dengan harga tiket Rp 300 ribu, terhitung murah bila dibanding dengan usaha yang harus dikeluarkan bila macet di tol ditambah makan di rest area.
ADVERTISEMENT
“Untuk ukuran 45 menit tetap sih worth it. Dibanding macet, belum lagi jajan-jajannya, kalau di tol mampir kan,” ujar Rehan.
Hari ini merupakan pengalaman pertama Rehan naik Whoosh, berbeda dengan Sabrina yang tiap minggunya pulang ke Bandung.
Sabrina menyebut meski ada pilihan transportasi umum lain seperti travel dan kereta, setelah mencoba Whoosh, ia ketagihan memilih naik kereta cepat ini.
“Kalau butuh pakai public transport sekarang prefer Whoosh sih dibanding kereta biasa. Convenience aja sih, cepet kayak 1 jam. Worth the money lah,” ujar Sabrina.
“Convenience, nyaman, walau agak pricey. Tapi kalau weekdays enggak begitu pricey sih. Rp 150 [ribu] ya oke lah. Comparetable lah sama travel,” tambahnya.
Bila Sabrina sudah mantap untuk terus naik Whoosh, Avi, pemudik asal Medan mengaku akan melihat dulu pengalaman pertamanya.
ADVERTISEMENT
“Tergantung, kalau pengalamannya oke ya mungkin bakal naik (lagi). Hmm, tapi kaya mungkin bakal naik sih karena cepet ya dibanding travel,” ujar Avi saat sedang menunggu keberangkatan di KCIC Halim.
“Jelas ini (harga tiketnya) lebih mahal tapi mempertimbangkan banyak waktu yang di-save juga, jadi mempertimbangkan naik ini dibanding travel,” lanjutnya.
Avi mengaku tiba di KCIC Halim lebih cepat dari perkiraannya. Perjalanan dari Bintaro ke daerah Cawang ini awalnya ia perkirakan akan sampai 1-1,5 jam. Ternyata karena lalu lintas yang landai, Avi tiba di sini dalam waktu 30 menit saja.
Begitu sampai ia hanya tinggal menunggu waktu keberangkatan kereta. Pasalnya sudah membeli tiket lewat aplikasi.
“Sejauh ini oke, nggak yang gimana-gimana sih, karena kita beli tiketnya juga online lewat aplikasi,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
“Sebenernya tadi rasanya nggak begitu rame ya, tapi pas liat (antrean masuk) ini ternyata rame juga ya. Lumayan sih. Nggak nyangka bakal ngantre kayak gini,” tambah Avi.