Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Penggali Lubang Banpres di Depok: Awalnya Diminta Menggali Septic Tank
1 Agustus 2022 13:15 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lahan itu biasa digunakan untuk tempat parkir armada perusahaan logistik JNE.
Salah satu penggali lubang, Nanang Firmansyah, mengaku tak tahu bahwa lubang galiannya akan dijadikan lokasi pemendaman banpres. Menurutnya, permintaan penggalian yang dilakukan pada tahun 2020 lalu itu untuk septic tank.
"Iya merasa tertipu juga, kalau tahu membuat lubang untuk Banpres tidak akan saya kerjakan," kata Nanang saat berbincang dengan kumparan di Depok, Senin (1/8/2022).
Nanang mengatakan, dia mendapatkan pekerjaan penggalian itu dari rekannya, Dadung, yang memiliki pekerjaan sebagai penggali kubur.
"Iya saya diajak rekan saya, lalu kami membuat lubang di area lahan kosong itu," ujar Nanang.
Pengerjaan lubang itu dilakukan selama dua hari secara manual menggunakan cangkul dan garpu tanah. Lubang yang digali memiliki luas dua kali dua meter persegi.
ADVERTISEMENT
"Untuk ke dalaman lubang sekitar satu setengah meter," ungkap Nanang.
Nanang menjelaskan, setelah melakukan penggalian lubang, pihaknya tidak diminta untuk melakukan penutupan lubang.
"Iya, kalau saya tahu itu (menimbun banpres), saya ngga mau karena bilangnya untuk lubang septic tank makanya saya kerjakan," pungkas Nanang.
Awal temuan
Rudi Samin, ahli waris pemilik lahan seluas 6.000 meter tempat ditemukannya timbunan bansos itu mengeklaim dirinya merupakan orang yang pertama kali menemukan paket bantuan Presiden ini. Rudi mengatakan penemuan paket sembako ini berawal dari informasi rekannya yang bekerja di perusahaan ekspedisi.
"Kami mengerahkan beckhoe untuk melakukan penggalian untuk kebenaran adanya pemendaman Bansos Banpres," ujar Rudi, Minggu (31/7).
Rudi yang merupakan tokoh ormas Pemuda Pancasila (PP) ini mengatakan penggalian dilakukan selama tiga hari. Lalu pada Jumat (29/7), ditemukan adanya dugaan bantuan Presiden dengan kedalaman tiga meter. Dengan menggunakan alat berat, didapati sejumlah paket sembako seperti beras 20 kilogram, telur hingga terigu.
ADVERTISEMENT
"Informasinya satu kontainer atau truk besar memendam paket Banpres di tanah saya tanpa izin," jelas Rudi.
Menurut dia, penemuan paket sembako ini juga disaksikan langsung pihak Kepolisian dan Staf Kepresidenan. Ia menyebut, dari informasi yang didapat, paket sembako itu akan dikirim ke wilayah luar pulau Jawa seperti Sumatera hingga NTT.
Terpisah, Kapolsek Sukmajaya, Kompol Muhammad Melta Mubarak, mengatakan kasus temuan paket sembako ini sedang ditangani Polres Metro Kota Depok.
"Kasusnya sudah ditangani Polres Metro Depok," singkat Mubarak.
Perusahaan logistik JNE yang bertugas mendistribusikan Banpres telah memberikan penjelasan. Menurut VP of Marketing JNE, Eri Palgunadi, barang yang dipendam merupakan barang rusak.
“Sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” ujar Eri melalui keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
Banpres yang ditimbun itu antara lain beras Bulog merek "Beras Kita" premium 20 kg.