Cerita Pengungsi Afghanistan di Balik Pembuatan Tas Gym Daur Ulang Baliho Pemilu

19 Maret 2024 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas berbahan baliho bekas kampanye pemilu di Liberty Society, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas berbahan baliho bekas kampanye pemilu di Liberty Society, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Baliho Reborn, inisiatif kumparan bersama Liberty Society untuk mengubah baliho Pemilu 2024 jadi tas, kini sudah memasuki tahap Create. Pada tahap ini, baliho yang telah dikumpulkan, masuk ke tahap produksi. Nah, tim produksi dari Liberty Society ini merupakan para pengungsi (refugees) dari berbagai negara, termasuk Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Mokhtar, misalnya, sudah bekerja di Liberty Society selama 1 tahun terakhir. Pria asal Afghanistan itu sudah tinggal di Indonesia 11 tahun dan sudah fasih berbahasa Indonesia.
“Aku kenal sama Ibu Tamara (CEO Liberty Society) satu tahun yang lalu. Dulu sebelahnya ini ada kantor-kantor kecil yang biasanya ada kenalan aku, datang ke sini, terus kenal sama Ibu Tamara. Terus dia ngomong ‘Kamu mau belajar?’ Aku nggak bisa jahit. ‘Ya nggak apa-apa, kamu ke sini aja nanti lihat ada pekerjaan kamu bisa (kerjakan)’,” ujar Mokhtar kepada kumparan, Jumat (15/3/2024).
Zaenab dan Mokhtar menunjukan tas berbahan baliho bekas kampanye pemilu di Liberty Society, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dirinya pun kini mampu melakukan banyak hal, mulai dari membersihkan tempat kerja, menyiapkan material produk, hingga bertanggung jawab soal quality control sebelum diberikan ke klien.
ADVERTISEMENT
“Ini penting (dicek), yang pertama ukuran pasnya jahit, enggak boleh ada yang sobek, jahitnya harus benar-benar bagus, kalau lipat harus semuanya rapi sesuai contohnya (sampel produk),” jelasnya.
Selain Mokhtar, ada juga pekerja perempuan asal Afghanistan bernama Zaenab. Dia ‘spesialis’ menyetrika produk dan menjahit. Zaenab–yang tidak bisa berbahasa Indonesia–tinggal dekat kantor Liberty Society bersama suami dan 3 anaknya. Zaenab sendiri bekerja sesuai kebutuhan proyek.
Di sela-sela kesibukannya sebagai ibu di rumah, Zaenab senang bisa mendapat penghasilan tambahan dari bekerja di Liberty Society. Awalnya, dia mendapat pelatihan (training), lalu mendapat tawaran bekerja di sini. Sebelumnya, Zaenab pernah bekerja sebagai penjahit baju wanita di negaranya.
Pekerja menyelesaikan pembuatan tas berbahan baliho bekas kampanye pemilu di Liberty Society, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Nah, kumparan menginisiasi pembuatan tas ini dalam program Baliho Reborn untuk mengubah baliho kampanye jadi sesuatu yang berguna. Kolaborasi itu berawal dari kenyataan tentang banyaknya APK caleg, partai, maupun capres-cawapres, yang berakhir jadi sampah setelah pemungutan suara selesai.
ADVERTISEMENT
Baliho kampanye yang dikumpulkan awak kumparan bersama pemilih muda di Jalan Mampang, Jakarta Selatan tersebut, diolah menjadi produk bermanfaat yang bertujuan meningkatkan kesadaran untuk lebih menjaga lingkungan di Jakarta.
Let’s give waste a second chance! Ikuti updatenya dalam komunitas melalui http://kum.pr/balihoreborn ya!