Cerita PKS Sempat Dilobi agar Bertemu Jokowi Sebelum Pelantikan

17 Oktober 2019 19:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PKS mengaku sempat diminta oleh pihak Istana untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober mendatang. Juru bicara PKS Pipin Sopian menyebut, pesan itu disampaikan oleh Mensesneg Pratikno kepada Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Saat itu, Hidayat yang juga merupakan Wakil Ketua MPR memang menyambangi Istana Merdeka untuk mengantarkan undangan pelantikan. Hidayat, datang bersama rombongan pimpinan MPR lainnya.
"Bagi kami tidak mudah ketika dilobi. Ketika pertemuan kemarin ada Pak Pratikno menghampiri Pak Hidayat untuk mengatakan, kapan PKS bersedia bertemu? Sore ini? Dan itu ada," kata Pipin di Kantor Parameter Politik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (17/10).
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo (kelima kanan) dan wakil pimpinan MPR di Istana Merdeka. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Namun, kata Pipin, saat itu Hidayat menolak jika pertemuan berlangsung sebelum pelantikan. PKS justru menyarankan agar Jokowi menjadwal pertemuan setelah pelantikan dan penetapan kabinet saja.
"Jawaban kami PKS, nanti saja setelah pelantikan dan penetapan kabinet. Kalaupun ada pertemuan oke, tinggal waktunya nanti kalau kabinet sudah dibentuk. Kami bersedia bertemu dengan Jokowi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Pipin menyebut, pihaknya sengaja meminta pertemuan setelah penetapan kabinet untuk menegaskan posisi PKS sebagai oposisi. Ia tidak ingin, pemerintah menjadi antikritik jika jumlah oposisi sangat minim.
"Karena bagi kami menghargai jerih payah koalisi pendukung Jokowi silakan berbagi kue kekuasaan dan biarkan kami tetap di luar, saya kira ini penting. Daripada kami cawe-cawe kami masuk atau tidak," ucap Pipin.
"Kami menyatakan oposisi bukan hanya berdasarkan pertimbangan elit politik. Tetapi kami pertimbangkan anggota, pengurus dan kami lakukan survei internal PKS kepada publik dan hasilnya sama," pungkasnya.