Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Cerita Saksi: Truk Pertamina 60 km/jam, Hantam Motor, Korban Terpental
19 Juli 2022 18:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Seorang saksi bernama Lukman, saat kecelakaan terjadi, sedang mengaduk semen untuk membuat pot jualannya, tak jauh dari lampu merah CBD.
Kepada kumparan Lukman bercerita, tepat pukul 15.30 WIB, ia mendengar suara tabrakan keras antar kendaraan. Ia melihat para korban yang kebanyakan pengemudi motor, terpental ditabrak truk lalu tergeletak di jalan.
“Tolongin saya… tolongin saya.. gitu teriaknya, orang udah tergeletak banyak di belakang truk,” kata menirukan rintihan para korban.
Lampu Merah Kerap Memakan Korban
Menurut Lukman, selama ia bekerja di daerah tersebut, traffic light baru benar-benar dioperasikan usai lebaran. Namun sejak dipasang, sering terjadi kecelakaan di sana.
“Sekitar 1 minggu yang lalu sebelum kejadian ini ada tabrakan mobil tanah dengan mobil rush di tempat yang sama, untungnya enggak ada korban,” kata Lukman
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kecelakaan lain seperti truk menabrak tiang hingga sopir tergencet dan mobil L300 muatan pisang menabrak mobil juga terjadi di tempat yang sama dalam kurun waktu 2 bulan terakhir.
“Sejak ada traffic light, tabrakan-tabrakan kecil itu emang sudah sering kejadian. Di bagian tengah (tepat di depan pintu masuk perumahan Cibubur CBD) tabrakan antarmotor itu biasa, karena di situ kondisinya ruwet. Seenggaknya saya udah lihat 4 kali kecelakaan yang agak gede di sini,” jelas Lukman.
Saksi lain yakni satpam dealer motor, Kunto Wira, juga berada tepat di depan lokasi saat tabrakan maut itu terjadi.
Menurut perkiraan Kunto, saat itu kecepatan truk Pertamina berkisar antara 50-60 km/jam. Sementara kendaraan yang berhenti di lampu merah cukup banyak.
ADVERTISEMENT
“Jadi dari atas itu agak lega, karena posisi di situ (dekat) lampu merah posisi macet. Pas itu mobil Pertamina langsung nabrak mobil yang Avanza merah, ngehantem, terus langsung banting kiri, ngehantem motor-motor itu,” jelas Kunto.
Usai kecelakaan, Kunto terlebih dahulu menolong seorang anak kecil yang masih sadar. Ia mengaku korban lain yang ada di bawah kolong truk sangat sulit dievakuasi.
Saat ini 9 dari 10 korban tewas sudah teridentifikasi. Sebagian sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan. Sementara 5 korban luka masih dirawat di RS Permata Cibubur.
Sopir beserta kernet truk Pertamina saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Hingga kini rem blong masih menjadi dugaan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.
Sementara traffic light CBD yang dianggap ikut bertanggung jawab atas kecelakaan ini juga telah dinonaktifkan.
ADVERTISEMENT