Cerita Sel Mewah di Penjara Terulang Lagi

14 Juni 2017 18:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilutrasi Penjara Mewah di Arab Saudi. (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilutrasi Penjara Mewah di Arab Saudi. (Foto: Flickr)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lagi, sel mewah untuk narapidana ditemukan. Mereka yang harusnya mendapatkan hukuman untuk tidur di hotel prodeo tanpa fasilitas justru merasakan kemewahan.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini Badan Narkotika Nasional (BNN) menemukan ruangan sel mewah yang ditempati narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cipinang, Jakarta Timu. Penemuan itu dilakukan saat Tim penyidik Tindak Pidana Pencucian Uang BNN menggeledah di ruang sel Lapas Cipinang pada tanggal 31 Mei 2017.
Sel tersebut dihuni terpidana atas nama Haryanto Chandra alias Gombak
Di sel tersebut, aparat BNN menemukan beberapa barang-barang seperti, satu unit "laptop" (komputer jinjing), satu unit Ipad, empat unit telepon genggam dan satu unit token.
"Dalam penggeledahan tersebut terlihat situasi ruangan sel yang tidak seperti ruangan sel pada umumnya. Di ruangan tersebut terdapat AC, CCTV yang bisa memonitor setiap orang yang datang, wifi, akuarium ikan arwana dan menu makanan spesial," ungkap Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso yang akrab dipanggil Buwas, Selasa (13/6) dilansir Antara.
ADVERTISEMENT
Haryanto Chandra alias Gombak adalah narapidana Lapas Cipinang kelas IA yang telah divonis 14 tahun penjara. Ia merupakan anak buah dari terpidana mati kasus narkoba, Freddy Budiman.
Ini bukan kali pertama, narapidana ditemukan memiliki sel istimewa dalam Lapas.
kumparan (kumparan.com) mengumpulkan deretan sel mewah yang berhasil terungkap.
1. Sel Mewah Artalyta
Artalyta Suryani (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Artalyta Suryani (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Artalyta Suryani mendekam di Rutan Pondok Bambu, tepatnya di Blok Anggrek 1 A. Kamar sosok yang akrab disapa Ayin ini berukuran 3×6 meter.
Di kamar tersebut terdapat kamar mandi berukuran 1 x 1,5 meter persegi berisi bak mandi mengkilap dan bersih serta kloset duduk mirip yang ada di hotel-hotel.
ADVERTISEMENT
Kamar mandinya tak hanya satu. Di salah satu sisi dindingnya juga menempel bak mandi, lengkap dengan peralatan mandi. Di sana juga terdapat berapa alat kosmetik mewah berjejer rapi.
Tak ada karpet atau kasur busa seperti layaknya di ruang tahanan masyarakat biasa. Di sel milik Ayin terdapat spring bed berukuran double. Di ruang seluas itu ternyata terdapat alat fitness yang dijadikan gantungan baju.
Sel itu juga dilengkapi TV layar datar 21 inchi. Untuk mendinginkan ruangan, Ayin juga memasang AC portabel.
Mewah bukan?
Mewahnya penjara Ayin terungkap ketika tim yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, presiden kala itu melakukan inspeksi mendadak ke penjara perempuan itu pada 2010.
ADVERTISEMENT
2. Freddy Budiman, Pabrik Narkotika dan Bilik Asmara
Freddy Budiman (Foto: Youtube/CIMED TV)
zoom-in-whitePerbesar
Freddy Budiman (Foto: Youtube/CIMED TV)
Vanny Rossyane, seorang model majalah pria dewasa, blak-blakan menceritakan bagaimana gembong narkoba Freddy Budiman mendapatkan ruangan mewah di LP Cipinang. Salah satunya yang diungkap Vanny adalah bilik asmara khusus yang digunakan untuk sepasang kekasih ini memadu kasih.
ia masih bisa mengorganisasi penyelundupan 1.412.475 pil ekstasi dari China dan 400.000 ekstasi dari Belanda.
Dia adalah otak di balik penyelundupan jutaan pil ekstasi tersebut. Ia bisa mengoperasikan dana mengerjakan itu semua di sebuah sel yang disulapnya menjadi pabrik pengolahan ekstasi.
Berbagai perkakas dan bahan baku sabu ia dapatkan dari luar dengan menyuap para sipir penjara.
Freddy Budiman kini sudah dieksekusi mati di Nusa Kambangan bersama beberapa terpidana mati lainnya.
ADVERTISEMENT
3. Kisah Gayus dan Pelariannya
Gayus Tambunan  (Foto: Yudhi Mahatma/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Gayus Tambunan (Foto: Yudhi Mahatma/Antara)
Pada 2010, wartawan yang meliput pertandingan tenis antara Hantuchova dan Yanina Wickmayer dalam turnamen Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali dibuat geger oleh seorang pria berambut belah tengah dan berkaca mata.
Dialah Gayus Tambunan, terdakwa kasus mafia hukum dan mafia pajak, yang saat itu tengah ditahan di Rumah Tahanan Brimob Kepala Dua, Depok. Meski sempat membantah, Gayus akhirnya mengaku dirinya memang pergi ke Bali untuk menonton pertandingan tenis.
Tak sekedar ke luar kota; selama menjadi tahanan di Rutan, Gayus bahkan sempat ke luar negeri. Dengan paspor palsu atas nama Sony Laksono, Gayus mengaku sempat berpelesir ke Makau, Kuala Lumpur, dan Singapura.
Demi melancarkan rencananya itu, Gayus menghabiskan puluhan juta untuk menyuap sejumlah petugas Rutan Mako Brimob, termasuk kepala Rutan, Kompol Iwan Suswanto.
ADVERTISEMENT
Beberapa narapidana di LP Sukamiskin juga diduga memiliki saung-saung tempat menerima keluarga narapidana yang berkunjung atau mengadakan kegiatan. Saung tersebut dilengkapi sejumlah fasilitas yang terbilang mewah untuk lembaga pemasyarakatan, antara lain sofa empuk, kulkas, pemanas air minum, dan sound system.
4. Lapas Mewah Eks Gubernur Bengkulu
Masih di Blok Timur Atas Lapas Sukamiskin. Di sini juga terdapat sel mantan Gubernur Bengkulu Agusrin Najamuddin. Sel nomor 38 yang dihuni Agusrin bisa jadi paling istimewa dengan luas yang tak biasa. Inilah sel paling luas di penjara yang dibangun sejak 1918 ini.
Di dalam selnya terdapat kamar mandi terpisah dengan pintu tersendiri. Sebuah tempat tidur, kursi rotan dengan alas busa, minicompo, lemari filing cabinet, meja kerja, dan rak buku berisi buku-buku politik dan agama tersimpan rapi di sel Agusrin.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, perlengkapan memasak juga ada di kamar berukuran 2,5 meter x 4 meter itu. Ada penanak nasi listrik hingga kompor listrik portabel.
Ya begitulah. Jika mereka yang di penjara saja masih bisa mengatur segala sesuatunya, apa kabar penegakkan hukum kita?
Ilsutrasi Penjara Mewah. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi Penjara Mewah. (Foto: Wikimedia Commons)