Cerita Sopir Taksi Online di Banten Selamat Lawan 4 Begal Meski Kena 10 Tembakan

20 Mei 2021 20:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cepi Hanapi (47), sopir taksi online yang menjadi korban pembegalan di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Cepi Hanapi (47), sopir taksi online yang menjadi korban pembegalan di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Cepi Hanapi (47), sopir taksi online, selamat usia melawan empat begal yang pura-pura menjadi penumpangnya. Duel itu terjadi saat ia mengantarkan penumpang itu dari Cipare, Serang, menuju Cileles, Lebak, pada Rabu (19/5).
ADVERTISEMENT
Malam itu, sekitar pukul 01.00 WIB, Cepi mendapat orderan. Ia tak curiga dengan orderan itu karena memang kerap bekerja dari malam hingga pagi.
"Pesan online, orderan itu ya dari aplikasi. Itu saya dapat dari Sempu tujuannya Cileles, Lebak. Saya ngga menaruh curiga, karena udah biasa. Tapi kalau ke orderan ke daerah Cileles itu baru kali ini," ujar Cepi, Kamis (20/5).
Dalam perjalanan tersebut, Cepi sempat berbincang-bincang dengan pelaku. Pelaku mengaku berasal dari Jakarta untuk pergi ke rumah rekannya. Dari Jakarta, pelaku dari Terminal Pakupatan terus ke Cipocok. Lalu mereka pesan taksi online.
"Yang duduk di depan itu banyak nanya soal kerjaan saya gimana. Saya tanya mereka abis dari mana, ngakunya baru dari Jakarta. Makanya mereka pesen taksi online, bilang mau pulang ke Cileles, pengakuannya gitu," imbuhnya
ADVERTISEMENT
Saat memasuki area perkebunan sawit di Kecamatan Cileles, seorang penumpang memperingatkan Cepi agar berjalan pelan karena ada lubang besar. Area itu sepi dan jauh dari pemukiman penduduk.
Karena kondisi jalan itu, ia menurunkan laju kendaraan. Hanya saja, tiba-tiba ada yang menembak dirinya dari belakang kursi penumpang.
Cepi Hanapi (47), sopir taksi online yang menjadi korban pembegalan di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak. Foto: Dok. Istimewa
"Di situ ada lubang gede, mereka bilang awas ada lubang, dalem. Jadi saya ngrem, pelan-pelan. Pas tangan saya mau ngambil gigi 1 dan tangan satunya pegang stir, langsung kepala saya ditembak," terangnya.
Selain tembakan, Cepi juga mendapat serangan berupa pukulan dari begal. Penumpang yang duduk di kursi depan menendang bandannya.
"Pas ditembak di kepala, itu saya kleyengan, kuping pengang. Terus yang lain mukulin saya. Tapi nggak berasa, karena rasa sakit itu lebih ke kepala akibat tembakan. Soalnya tembakan lain juga saya ngga merasakan pas saat itu," kenangnya.
ADVERTISEMENT
"Dan yang penumpang di depan itu nendangin saya, dia buka pintu sambil tangannya megangin pintu bagian atas, sambil nendangin saya, dia sambil teriak nyuruh temennya ngambil kunci mobil," imbuhnya.
Cepi langsung bergeges keluar mobil untuk mengambil handphone dan kunci mobil miliknya. Ia kemudian menantang pelaku untuk berduel. "Tapi mereka kabur, karena mungkin kehabisan peluru," ujarnya.
Setelah pelaku kabur, Cepi langsung menghubungi rekannya sesama sopir taksi online. Ia sempat dirawat di RSUD Adjidarmo. Lalu, ia melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Lebak.
"Saya sempet diam, syok. Terus nelepon temen, dibawa berobat, terus langsung visum dan lapor polisi," tandasnya.