Cerita Tentang Pemberian Rumah untuk Mantan Presiden: Dari Soeharto hingga SBY

27 Juni 2024 8:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cerita Tentang Pemberian Rumah untuk Mantan Presiden: Dari Soeharto hingga SBY
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak cuma Presiden Jokowi, sejumlah mantan Presiden dan Wakil Presiden juga ditawarkan dan diberikan fasilitas rumah pensiun oleh negara.
ADVERTISEMENT
Soal Jokowi, rumahnya bakal dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi yang berlokasi di Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Lantas, bagaimana cerita mantan kepala negara yang lain? Berikut kumparan rangkum, Kamis (27/6):
Yusril Ihza Mahendra pernah bercerita soal rumah negara bagi Soeharto. Kala itu di medio 2008, ia menyebut Presiden ke-2 RI itu ingin memiliki rumah.
Sebab, Soeharto lewat Yusril menyebut, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) hingga Megawati Soekarnoputri sudah memiliki rumah.
Cerita ini tentu Yusril ingat betul. Sebab. pada 1996 Yusril diangkat Soeharto menjadi Staf Khusus Kementerian Sekretaris Negara.
Awalnya sambil bercanda, kata Yusril, Soeharto 'meminta' rumah di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Namun nilainya melebihi batas minimal Rp 20 M, yakni Rp 75 M.
ADVERTISEMENT
Soeharto pun sempat menimpali lagi, dengan berkelakar ke Yusril soal hadiah yang didapatnya dari negara harusnya dihitung 6 kali. Sebab, ia menjabat di 6 periode.
Namun Yusril menjelaskan itu tak bisa karena di UU Nomor 7 Tahun 1978, itu hanya dibayar sekali. Jadilah, akhirnya Soeharto menerima hadiah Rp 20 M dari negara.
Presiden kedua RI, Soeharto. Foto: Reuters
Cerita Gus Dur mirip Soeharto. Ia menolak diberikan rumah dan memilih untuk ambil 'mentahnya'. Hal itu sempat diutarakan Hatta Rajasa pada 2008 lalu, saat itu menjabat sebagai Mensesneg.
Meski Hatta menyebut menolak, pemerintah tetap menghadiahkan Gus Dur lahan 2.000 meter persegi di Mega Kuningan, Jakarta Selatan.
Namun putri Gus Dur, Yenny Wahid, menyebut lahan tersebut tak pernah dibangun. Gus Dur sudah nyaman dan lebih memilih tinggal di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Tanah tersebut akhirnya diminta dijual oleh Gus Dur. Hasilnya digunakan untuk mendanai pembangunan Pusat Studi Islam Asia Tenggara di Ciganjur.
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berbicara dengan Menteri Luar Negeri Alwi Shihab setelah tiba di gedung parlemen di Jakarta, pada 27 April 2000. Foto: OKA BUDHI / AFP
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri juga mendapatkan hadiah rumah dari negara. Yakni rumah yang ditinggalinya saat ini di Jalan Teuku Umar Nomor 27 dan 29, Menteng, Jakarta Pusat.
Rumah tersebut memang rumah dinas Megawati saat menjabat sebagai presiden dari 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.
Suasana di rumah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Presiden keenam RI SBY juga diberikan hadiah rumah oleh negara. Yakni rumah seluas 4.000 meter persegi di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan.
Rumah tersebut dua lantai. Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyerahkan rumah tersebut pada 26 Oktober 2016.
Lokasi pertemuan tertutup anggota Demokrat di rumah SBY di Kuningan Foto: Fitra Andrianto/kumparan