Cerita UAS Gagal ke Timor Leste dan Bertemu Xanana Gusmao

19 Mei 2022 14:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan tausyiah pada Doa dan Tasyakuran Pilkada Damai di Masjid Assaadah Polda Sumsel, Palembang, Jumat (3/8/2018). Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
zoom-in-whitePerbesar
Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan tausyiah pada Doa dan Tasyakuran Pilkada Damai di Masjid Assaadah Polda Sumsel, Palembang, Jumat (3/8/2018). Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
ADVERTISEMENT
Selain ditolak masuk ke Singapura, Ustaz Abdul Somad (UAS) juga mengaku pernah dilarang masuk ke Timor Leste karena dituduh berkaitan dengan terorisme.
ADVERTISEMENT
Dalam saluran Youtube Refly Harun yang dikutip kumparan, UAS menceritakan, setibanya di bandara dia langsung dicekal oleh pihak berwenang. Dia pun bertanya-tanya alasan pencekalan tersebut.
Menurut keterangan UAS, petugas bandara Timor Leste mengaku baru saja mendapat pesan fax dari Jakarta. Pesan itu menyatakan, UAS terlibat dalam aktivitas terorisme.
"Saya tanya, kenapa saya tidak boleh masuk? Karena kami baru dapat satu jam yang lalu fax dari Jakarta bahwa Ustaz adalah teroris," sambung UAS menirukan jawaban pihak terkait.
Kejadian penolakan tersebut terjadi pada akhir 2018. Rencananya, UAS beserta rombongan bertolak ke Timor Leste untuk menghadiri tiga agenda.
Agenda tersebut meliputi pertemuan dengan Presiden Xanana Gusmão, pertemuan dengan Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo, dan menghadiri tablig akbar di masjid besar Timor Leste.
ADVERTISEMENT
UAS menambahkan, sebelum berangkat, dia juga telah memastikan dengan baik semua persyaratan penerbangan, termasuk visa.
"Jadi saudara kita di Timor Leste dapat info [teroris] dari sini [Jakarta]," kata UAS.
Sementara itu, penolakan masuk UAS ke Singapura terjadi pada Senin (16/5/2022). Ia berangkat ke Singapura dari Batam bersama enam orang lainnya untuk berlibur.
Setibanya di Singapura, UAS diminta kembali ke Indonesia. Setelah kejadian itu pada Selasa (17/5/2022), Kemendagri Singapura mengungkap alasan UAS ditolak masuk ke negaranya.
UAS dianggap mendukung ekstremisme dan segregasi. Ceramah UAS mengenai bom bunuh diri saat konflik Palestina-Israel serta ucapan terkait salib Kristen dijadikan bukti oleh Singapura.
Merespons tindakan Singapura kepada UAS, Menkopolhukam Mahfud MD memberikan keterangan. Ia menegaskan, setiap negara termasuk Singapura memiliki kebijakannya masing-masing dan pemerintah negara lain jelas tak bisa mengintervensinya, termasuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kita tak tahu hukum yang berlaku di Singapura tentang masuknya pengunjung (turis) dari luar ke negara Singa itu. Kita tak bisa ikut campur hukum Singapore seperti halnya Singapore tak boleh ikut campur terhadap hukum kita," ujar Mahfud