Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sebuah septic tank di rumah warga RT 16, RW 03, Kapling O, Kelurahan Jatinegara, Kecamata Cakung, Jakarta Timur, meledak pada Senin (4/11), pukul 11.30 WIB. Kejadian tersebut menyebabkan sopir truk tinja bernama Sobrin (44) meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua RW 03 RT 16, Ahmad Kana Firdaus, kejadian bermula saat korban baru saja selesai mengerjakan penyedotan septic tank di rumah salah satu warga. Korban saat itu memeriksa hasil kurasan menggunakan koran yang dibakar sebagai penerangan untuk mengecek apakah semua limbah sudah tersedot atau belum.
“Jadi koran dibakar, lalu dicemplungin tuh ke dalam septic tank, buat ngecek kan. Apinya enggak mati tuh di dalam. Sekitar dua menit ya dari waktu masukin api sampai meledak,” ungkap Ahmad saat ditemui di kediamannya yang berdekatan dengan lokasi kejadian, Selasa (5/11).
Menurut Ahmad, setelah api dimasukkan ke dalam septic tank, belum terjadi insiden apa-apa. Api yang di dalam terpantau menyala sebentar, sebelum kemudian padam. Saat itulah, ledakan tiba-tiba terjadi.
ADVERTISEMENT
“Pas meledak itu, penutup septic tank (jenis beton) itu terbalik, nah korban ini berada di atas itu, jadinya jatuh melorot jatuh ke dalam,” tutur Ahmad.
Ahmad mengaku belum tahu pasti penyebab terjadinya ledakan tersebut. Namun, secara pribadi ia menilai kejadian tersebut lantaran di dalam septic tank ada gas yang memang bisa terpicu oleh api.
“Kalau kita analisa, ya, emang di sana ada gas metana. Lubang udara terinjak. Kan udara jadi ketutup. Pas itu meledak,” duganya.
Menurut Ahmad, sebelum memasukkan koran yang dibakar ke dalam septic tank, pemilik rumah yang bernama Agus Soleh sempat menawarkan menggunakan senter untuk mengecek apakah septic tank sudah terkuras kosong atau belum. Namun, korban waktu itu memilih dengan api saja karena sudah terbiasa memakai cara seperti itu.
ADVERTISEMENT
“Pemilik rumah nanya, nggak pakai senter aja? Terus korban ini bilang, enggak, biasanya pakai api di koran,” tutur Ahmad.
Sewaktu kejadian, Ahmad tengah berada di mesjid yang juga tak jauh dari lokasi. Dia mengaku tak mendengar adanya bunyi ledakan.
Namun, ledakan itu terdengar keras oleh para warga yang berada dalam radius kurang lebih 100 meter dari lokasi. Salah satunya adalah Yusuf (60).
Tetangga lainnya mengaku mendengar ledakan cukup keras, mirip ban pecah.
“Kemarin pas dengar ledakan, bunyinya kayak ban pecah gitu,” ujar seorang warga.