Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
21 rumah di Petamburan, Jakarta Barat, menjadi sorotan karena tak memiliki septic tank untuk pembuangan tinja. Akibat tak memiliki septic tank, warga di sana terpaksa buang air besar (BAB) di jamban, yang alirannya langsung menuju kali.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kejadian ini, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI, Juaini Yusuf, mengungkapkan pihaknya telah menganggarkan pengadaan septic tank komunal. Anggaran ini dimasukkan dalam Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2020 senilai Rp 166 miliar.
"Yang Rp 166 miliar itu kita bangun septic tanknya saja. Nanti baru disambung ke pembuangan-pembuangan warga," kata Juaini saat dikonfirmasi, Senin (7/20).
Ia menjelaskan, septic tank komunal ini nantinya dibangun dengan menggabungkan septic tank seluruh rumah yang ada dalam satu kawasan yang sama. Kemudian, tinja yang sudah masuk ke septic tank komunal akan dialirkan ke sungai.
"Kita cari lahan, nanti dari beberapa kepala keluarga, pembuangan itu kita jadikan satu, langsung kita olah di septic tank komunal. Nah, sudah rapi, bersih, baru pembuangannya kita alirkan ke sungai. Jadi enggak langsung seperti sekarang ini," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pembangunan septic tank komunal ini direncanakan dibangun di 30 titik. Selain anggaran dalam KUA-PPAS, pembangunan septic tank komunal ini juga mendapat hibah dari PD PAL Jaya sebesar Rp 10 miliar.
"Ada hibah dari PD PAL Jaya, Rp 10 miliar. Iya BUMD. Itu yang mau ditempati seperti septic tank komunal, yang kayak tangki-tangki yang ditaruh di rumah-rumah penduduk yang daerah-daerahnya sempit. Yang kita dapat hibah dari mereka nanti itu," tutupnya.
Kondisi sebagian warga di Jakarta Barat tengah disoroti karena tak memiliki septic tank. Setidaknya ada 21 rumah, tepatnya di RT 15, RW 17, Tanjung Duren Utara, Petamburan, Jakarta Barat, yang penghuninya membuang BAB langsung ke kali di sekitarnya. Kondisi ini tentu berbahaya bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Kasudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat sebelumnya menyarankan untuk sementara warga yang punya septic tank untuk menumpang ke rumah warga lainnya.
"Mungkin mereka kalau buang hajat besarnya, cuci kakusnya numpang di tempat yang ada saluran septic tanknya," ucap Edy.
Edy menyebut pihaknya akan menutup saluran limbah domestik. Lalu selanjutnya dibahas solusi jangka pendeknya bagi warga yang tak memiliki septic tank.