Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cerita Warga soal Ketua RT Ditangkap Densus 88: Tak Percaya Terindikasi Radikal
26 Januari 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Densus 88 antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris bernama Mujiono Satria (49) yang merupakan ketua RT 06 /RW 03, Kampung Kenteng, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, Kamis (25/1).
ADVERTISEMENT
Sehari setelah penangkapan tersebut, banyak tamu berdatangan ke rumah Mujiono untuk memberikan simpati dan semangat pada istri Mujiono. Pantauan kumparan, teman istri Mujiono, bercadar silih berganti berdatangan ke rumah. kumparan mencoba untuk wawancara, tetapi mereka tidak berkenan.
Tetangga Mujiono, Tukiman mengatakan sejak Kamis kemarin banyak tamu berdatangan ke rumah Mujiono untuk bertemu istrinya. Kedatangan mereka untuk memberikan simpati dan semangat.
“Banyak tamu datang ke rumah Pak Mujiono berikan simpati pada istrinya. Karena selama ini Mujiono tulang punggung keluarga,” kata Tukiman, Jumat (26/1).
Dia mengaku tidak percaya Mujiono ditangkap karena kasus dugaan teroris. Sebab selama ini Mujiono dikenal sebagai orang yang terbuka dan tidak pernah ada indikasi radikal.
“Saya sebagai tetangga samping rumah tahu dia (Mujiono) orangnya tidak ada indikasi radikal." katanya.
ADVERTISEMENT
Petugas keamanan kampung Suprapto (59) mengatakan penangkapan berlangsung seusai salat Subuh di masjid tak jauh dari rumah Mujiono. Kemudian dilakukan penggeledahan di rumah pukul 09.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.
“Dia (Mujiono) pergi ke masjid pagi salat subuh. Keluarga (istri) bertanya kemana sampai jam 10.00 WIB belum pulang ke rumah,” ujar Suprapto, Kamis (25/1).
Istri Mujiono sempat dipanggil petugas Linmas Kelurahan Mojo. Kemudian Densus datang dilakukan penggeledahan.
“Istri Mujiono menjadi saksi dalam penggeledahan Densus 88. Barang yang dibawa senapan angin, busur panah, parang, dan buku,” katanya
Dia mengatakan pekerjaan Mujiono berjualan barang bekas di Pasar Notoharjo Klitikan Solo. Warga pun tidak menyangka Mujiono ditangkap terkait kasus teroris.
"Sama saya sering ketemu, tidak ada kata tertutup. Siapa yang datang minta apa silakan dateng. Uminya (istri Mujiono) juga sosialisasinya bagus. Makanya warga sini tuh semua kaget kenapa Pak Nujiono kena masalah kaya gitu," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Suprapto mengatakan sampai saat ini Mujiono belum kembali pulang ke rumah. Petugas juga hanya menunjukkan surat penangkapan pada keluarganya.
“Surat penangkapan tidak diberikan, cuma ditujukan kepada keluarga. Tidak ada rencana penggeledahan lagi untuk ambil barang bukti,” kata Suprapto.
Dia menambahkan Mujiono punya tiga anak. Dengan ditangkapnya Mujiono, istrinya harus menghidupi semua anaknya sendiri.
“Ibu-ibu banyak datang ke rumah Mujiono berikan semangat, simpati pada istrinya,” pungkasnya.