Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Chappy Hakim soal Prabowo Borong 42 Jet Rafale: Sudah Tepat, Lagi Musim Sale
17 Februari 2022 16:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Eks KSAU Marsekal (Purn) TNI Chappy Hakim mengatakan, keputusan Menhan Prabowo Subianto membeli 42 unit pesawat jet tempur Rafale pabrikan Dassault Aviation asal Prancis sudah sangat tepat.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pembelian pesawat jet tempur generasi 4,5 itu harus dilakukan karena saat ini banyak perusahaan pesawat tempur di dunia melakukan hal yang sama, yakni memperbarui alutsista.
"Sekarang adalah saat yang tepat untuk membeli pesawat fighter jet aircraft. Seluruh pabrik pesawat terbang tempur di permukaan bumi ini memang tengah cuci gudang alias menjual obral produknya," ujar Chappy dalam diskusi Pusat Studi Air Power Indonesia bertajuk Menyongsong Pesawat Rafale, yang digelar secara virtual, Kamis (17/2).
"Dengan demikian kesimpulan kecil ini mungkin sudah akan menjawab pertanyaan tentang urgensi dan alasan di balik pembelian 42 Rafale dari Prancis. Membeli barang bermerek di saat yang tepat, yaitu ketika toko-toko memasang iklan atau berada di tengah musim sale," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Chappy menuturkan, selama dua dekade terakhir para perancang pesawat terus mengembangkan pesawat tempur yang dapat dioperasikan tanpa awak. Perkembangan drone juga menjadi daya pikat bagi perancang pesawat tempur canggih.
"Dalam lebih dua dekade terakhir kita sudah mengikuti bagaimana para perancang pesawat terbang tempur canggih sudah berada pada titik untuk menentukan apakah akan mengembangkan terus pesawat terbang tempur atau segera beralih pada wahana baru yang dikenal dengan nama populer drone," ucap Chappy.
Di sisi lain, Chappy menyebut pembelian 42 unit Rafale dari Prancis merupakan sebuah rekor Indonesia dalam mendatangkan pesawat tempur dari luar negeri.
"Proses pembelian sekaligus jumlah 42 jet tempur canggih dapat dikatakan memecahkan rekor jumlah pembelian pesawat terbang tempur sepanjang sejarah Indonesia pasca 1965," ungkap Chappy.
Sejalan dengan pembelian itu, Chappy menegaskan keberadaan pesawat tempur adalah salah satu subsistem dari sistem pertahanan udara yang menjadi bagian dari integral sistem pertahanan suatu negara.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Chappy mengatakan proses pengadaan pesawat tempur pada hakikatnya sebuah upaya meningkatkan kemampuan sistem pertahanan udara nasional.
"Dalam hal ini unsur pesawat terbang tempur sekali lagi hanya merupakan salah satu saja dari sub-sub sistem pertahanan udara nasional lainnya," kata Chappy.
Menhan Prabowo Subianto memutuskan memborong 42 unit pesawat jet tempur Rafale. Enam di antaranya telah resmi diakuisisi.
Sedangkan 36 jet tempur Rafale lainnya diklaim akan segera menyusul dalam waktu dekat.
Enam unit Rafale dibeli Indonesia melalui penandatanganan yang dilakukan Kemhan dengan pihak Dassault Aviation di Jakarta.